Outdoor Recreation: Perencanaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Pendidikan Ciungwanara

Autor(s): Asep Ridwan Kurniawan, Andang Rohendi
DOI: 10.25157/jkor.v7i1.5305

Abstract

Peran serta masyarakat sebagai penggerak roda dan pendukung terciptanya Ciungwanara sebagai salah satu lokasi pendidikan berbasis alam dan budaya masih kurang sehingga perlu adanya inovasi untuk meningkatkan keberlangsungan objek wisata tersebut. Penelitian ini bertema pengembangan objek wisata Ciungwanara Karangkamulyan Kabupaten Ciamis dengan spesifikasi penelitian berfokus pada pengembangan wisata pendidikan rekreasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan natural setting dan community approach. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu tipologi bangunan rekreasi. Observasi awal pada penelitian ini yaitu masih kurangnya pengembangan objek wisata rekreasi berbasis pendidikan di Ciungwanara mengenai tata kelola dan pengembangannya sehingga tindakan yang dilakukan oleh peneliti mengenai kekurangan tersebut yaitu memasukan beberapa indikator mengenai tipologi bangunan wisata rekreasi berbasis pendidikan dihubungankan dengan hasil temuan dilapangan. Hasil kajian yang diperoleh yaitu dari segi perencanaan bahwa perlu menciptakan perencanaan partisipatif antara pemangku kebijakan dengan beberapa tim ahli pendidikan dan pakar budaya mengenai penerapan objek wisata Ciungwanara sebagai objek wisata rekreasi berbasis pendidikan alam dan budaya. Pemberdayaan masyarakat harus memiliki peran aktif dalam pengembangan potensi alam Ciungwanara sebagai wahana pendidikan berbasis alam terbuka (outdoor recreation).Community participation as a driving force and support for the creation of Ciungwanara as one of the locations for education based on nature and culture is still lacking, so there is a need for innovation to improve the sustainability of these tourist objects. This research has the theme of developing a tourist attraction in Ciungwanara Karangkamulyan, Ciamis Regency. The research specification focuses on the development of recreational educational tourism. The research method used is qualitative research with a natural setting approach and a community approach. The parameters used in this study are the typology of recreational buildings. Initial observations in this study are that there is still a lack of development of educational-based recreational tourism objects in Ciungwanara regarding its management and development so that the actions taken by researchers regarding these deficiencies are including several indicators regarding the typology of educational-based recreational tourism buildings related to the findings in the field. The results of the study obtained are in terms of planning that it is necessary to create participatory planning between policy makers and several teams of education experts and cultural experts regarding the application of Ciungwanara tourism object as a recreation tourism object based on natural and cultural education. Community empowerment must have an active role in developing Ciungwanara's natural potential as a vehicle for outdoor based education (outdoor recreation).

Keywords

Pendidikan rekreasi, Pengembangan, Outdoor education, Wisata rekreasi

Full Text:

PDF

References

Adeani, I. S. (2018). Nilai-Nilai Religius Dalam Cerita Rakyat Ciungnawara. Jurnal Literasi, 2(April), 47–55.

Ahyar, H., Andriani, H., Sukmana, D. J., Hardani, S.Pd., M. S., Nur Hikmatul Auliya, G. C. B., Helmina Andriani, M. S., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (A. Husnu Abadi, A.Md. (ed.); Cetakan I, Issue March). CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta. https://www.pustakailmu.co.id/

Chen, Y. S., & Wu, S. T. (2021). An exploration of actor-network theory and social affordance for the development of a tourist attraction: A case study of a Jimmy-related theme park, Taiwan. Tourism Management, 82(August). https://doi.org/10.1016/j.tourman.2020.104206

Herlina, Ni., Muhsin, M., Mahzuni, D., Darsa, Un. A., & Nugrahanto, W. (2013). Sosialisasi Hasil Ekskavasi Situs Astana Gede Kawali Kepada Aparat Pemerintahan dan Masyarakat Sekitar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Indrawardana, I. (2013). Kearifan Lokal Adat Masyarakat Sunda Dalam Hubungan Dengan Lingkungan Alam. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.15294/komunitas.v4i1.2390

Khotimah, K. (2017). Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di Kabupaten Mojokerto. 41(1), 56–65.

Kurniawan, A. (2018). The Role of Physical Education Is to Grow The Motivation of Learning I Early Children Through Traditional Games. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 2(2), 15–25. https://ejournal.stkipnu.ac.id/public_html/ejournal/index.php/jkjo/article/view/37

Pearce, J. A., & Zahra, S. A. (1991). The relative power of ceos and boards of directors: Associations with corporate performance. Strategic Management Journal, 12(2), 135–153. https://doi.org/10.1002/smj.4250120205

Rahman, F. (2018). Comparisons Legend of Ciung Wanara with Cindelaras and Local Cultural Study. Metasastra, 11(1), 31–44. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2018.v11i1.31—44

Sayung, K., & Demak, K. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Ruang, 1(2), 51–60. https://doi.org/10.14710/ruang.1.2.61-70

Sugiarto, E. (2015). Kajian Interdisiplin dalam Penelitian Pendidikan Seni Rupa: Substansi Kajian dan Implikasi Metodologis. Jurnal Imajinasi, 9(1), 25–30.

Susanto, I. (2016). Perencanaan Pembangunan Pariwisata di Daerah (Studi Pelaksanaan Program pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 2(3), 1–9. https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2016.002.03.1

Xulio, Pardellas de Blas, Carmen, P. F. (2001). A Model of Tourism Planning and Design: The Euro-Region Galicia-Northern Portugal as a Common Tourism Destination. 44th European Congress of the Regional Science Association, January 2004.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.