POS KESEHATAN JIWA SEBAGAI WUJUD SINERGITAS PEMERINTAHAN, AKADEMISI, TOKOH MASYARAKAT DAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

Peni Cahyati, Dudi Hartono, Heri Dj Maulana, Ridwan Kustiawan, Ira Kusumawaty, Podojoyo Podojoyo, Yunike Yunike, Eprila Eprila

Abstract


Kegiatan ini dilatar belakangi oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa di masyarakat, yang ditandai  adanya ODGJ yang belum melakukan pengobatan secara teratur ke puskesmas, masih ada ODGJ yang telat minum obat, sehingga terjadinya kekambuhan dan perilaku yang mengancam lebih besar. Kesehatan jiwa masyarakat atau yang disebut Community Mental Health merupakan suatu hal yang telah menjadi bagian masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi sebagian besar negara, data dari WHO Mental Health Atlas menunjukkan bahwa permasalahan besar di wilayah negara berkembang adalah sumber daya manusia. Kerjasama lintas sektoral, termasuk melibatkan peran serta masyarakat penting dilakukan, karena sumber daya masyarakat merupakan aspek paling vital dalam menyukseskan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat dalam menciptakan masyarakat yang memiliki kesehatan mental yang baik. Sebagai perwujudan upaya tersebut maka dilakukan pembentukakan Pos Kesehatan Jiwa (Poskeswa). Poskeswa merupakan wadah untuk memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mencegah serta mengatasi masalah kesehatan jiwa warganya, sehingga terwujud Desa/Kelurahan Sehat Jiwa. Poskeswa merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian masyarakat. Poskeswa diresmikan diawali beberapa beberapa kegiatan antara lain penyusunan buku pedoman kader kesehatan jiwa, pelatihan untuk 43 kader kesehatan jiwa, pembuatan video stigma ODGJ, pemberian sarana terapi modalitas berupa media cocok tanam dan budikdamber pada 10 orang ODGJ yang sudah hidup produktif. Melalui program ini diharapkan kesembuhan pasien gangguan jiwa tidak tergantung dengan obat-obatan saja, namun juga mendapatkan dukungan keluarga dan masyarakat. Selanjutnya para pasien mampu produktif mengembangkan keterampilan dan sebagainya. Keberlangsungan kegiatan Poskeswa dilakukan melalui peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mendukung kemandirian ODGJ, keluarga dan masyarakat.

Keywords


Pos Kesehatan Jiwa, Sinergitas, Pemerintahan, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Kader Kesehatan, Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat.

References


Eaton, K., Strizke, W.G.K., Corrigan, P. W., & Ohan, J.L. (2020) Pathways to Self-Stigma in Parents of Children wiyh a Mental Health Disorder. Journal of Child and Family Studies, 29 (6), 1723-1744. Htpps://doi.org/10.1007/s10826-019-01579-2

Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. https://www.pusdatin.kemkes.go.id/ article/view/16091600001/profil-kesehatan-indonesia-tahun-2015.htm

Kemenkes. (2017). Rencana Strategi Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019.

https://farmalkes.kemkes.go.id/2018/04/rencana-strategis-kementerian kesehatan-tahun-2015-2019-revisi-1/

Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 2019 Tantang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan

Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI; 2019.

Lubis, N., Krisnani, H. and Fedryansyah, M. (2014) ‘Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental’, Share : Social Work Journal, 4(2). doi: 10.24198/share. v4i2.13073

Maulana, Iwan (2019) Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Pada Penderita Gangguan Jiwa Di Desa Sokaraja Wetan. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Nasir, Abdul dan, Abdul, Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan jiwa,

Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 tentang Konsultan Manajemen Kesehatan

Pramujiwati, dkk (2013). Penberdayaan Keluarga dan kader kesehatan jiwa dalam penanganan pasien harga diri rendah kronik dengan pendekatan model precede L green di RW 06, 07 dan 10 Tanah Baru Bogor Utara

Syarif Moeis. (2008). Struktur Sosial: Kelompok dalam Masyarakat. 1–21.

Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grapindo Persada)

Surtini. (2017). Gambaran Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Di Desa Ranjeng Dan

Cilopang Kabupaten Sumedang. Keperawatan, 5(1), 24–28

Sahriana. (2018). Peran Kader Kesehatan Jiwa dalam Program Kesehatan Jiwa Komunitas di Masyarakat. Surabaya: Universitas Airlangga

Stuart. G.W. (2016). Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.

Edisi Indonesia Oleh Budi Anna Keliat Dan Jesika Pasaribu. Elsevier.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/ag.v5i1.9431

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

____________________________________________________________________________________

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Universitas Galuh

Jl. Arya Janggala No. 11 Ciamis 46274

Telepon: (0265) 775295, Fax: (0265) 776787

Email: abdimasgaluh@gmail.com

 

Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Atribution ShareAlike 4.0 Internasional License

____________________________________________________________________________

Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat diindeks oleh: