KERAGAAN AGROINDUSTRI KERIPIK KEDELAI (STUDI KASUS PADA AGROINDUSTRI KERIPIK KEDELAI DI DESA LENGKONGBARANG KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA)

Dedeh Rinawati, Agus Yuniawan Isyanto, Benidzar M Andrie

Abstract


Keripik Kedelai merupakan makanan ringan yang terbuat dari kedelai. keripik kedelai mempunyai nilai tambah jika dikelola dengan baik, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Proses Produksi Agroindustri keripik Kedelai di Desa Lengkongbarang Kecamatan Cikatomas kabupaten Tasikmalaya, 2) Berapa biaya, penerimaan dan pendapatan agroindustri keripik kedelai di Desa lengkongbarang kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, 3) Berapa nilai tambah pada agroindustri keripik kedelai di Desa lengkongbarang Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder . sampel pada penelitian ini yaitu pemilik usaha agroindustri keripik kedelai. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) proses produksi keripik kedelai terlebih dahulu mempersiapkan bahan baku kedelai, tepung beras, tepung tapioka, dan bumbu tambahan. 2) besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan agroindustri keripik kedelai dengan Besarnya biaya total (Total Cost) pada usaha keripik kedelai per satu kali produksi adalah sebesar Rp. 271,954.81,- yang terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) sebesar Rp 1.954,81,- dan biaya variabel (Variabel Cost) sebesar Rp 270.000,-. Sedangkan nilai penerimaan sebesar Rp 330.000,- sehingga didapat nilai pendapatan sebesar Rp 58.045,19,- Nilai tambah yang diperoleh agroindustri yaitu Rp. 146.000,00,-                                                       

Keywords


biaya, peneriman, pendapatan, nilai tambah

References


Adisarwanto, T. 2005. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 18-23.

Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Ayu nirmala lutfie syarief, dyah aring hepiana lestari, eka kasymir (2019) “keragaan agroindustri kerupuk bawang winda putri di kecamatan tanjung senang kota bandar lampung”.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia. Badan Pusat Statistik Jenderal Hortikultura. 2088- 8392.

Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka. https://Tasikmalaya .Kab.bps.go.id /publikasi.html diakses 010 April 2023. Badan Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

Cahyadi, W. 2007. Teknologi dan Khasiat Kedelai.Bumi Aksara.Jakarta. Hal 1-5.

Cahyono. B. 2007. Kedelai. CV. Aneka Ilmu. Semarang.

Dalimartha, S., 2007, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3, 65, Puspa Swara, Jakarta.

Departemen Pertanian, (2013). Peraturan Menteri Pertanian No. 82/Permentan/OT.140/8/2013. Kementerian Pertanian.

Endah Djuwendah, lucyana dan sonjanawati (2018). ”Keragaan usaha dan nilai tambah pada agroinustrikeripik tike (studi kasus di Desa Jumbleng Kecamatan Losarang Indramayu”. Jurnal rekayasa Hijau

Gusti Ayu Komang Theresia Aidawati, Ktut Murniati, Maya Riantini (2021) “analisis keragaan agroindustri klanting di desa gantimulyo kecamatan pekalongan kabupaten lampung timur”.

Hasyim, A. I. 2012. Tataniaga Pertanian. Buku Ajar Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandarlampung. 253 halaman.

Iswara dan Padjar.(2010). Kedelai Setelah Satu Dekade . Majalah Tempo. Diakses darihttp://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/03/29/EB/mbm.201 00329.EB133122.id.html.pada tanggal 12 Mei 2023,Jakarta.

Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan Bemutu. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Hal 22-31.

Kotler, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Mulyanti S. 2005. Teknologi Pangan, Trubus Agri Sarana. Surabaya.

Nazir.Mohammad,Ph.D.(2011). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Riska mellyana aprilia, trisna insan noor, Budi Setia (2021) yang berjudul “Keragaan agroindustri keripik kedelai gulung (Studi Kasus pada Agroindustri Rizki Barokahdi Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)”.

Saragih, Bungaran. 2006. Pembangunan Agroindustri sebagai Strategi Industrialisasi. Makalah dalam Prosiding Kongres ISSEI XVI. Manado.

Sarwono, B. 2004. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya. Jakarta. 72 hal.

Sarwono. 2000. Membuat Tempe dan Oncom. Penebar Swadaya. Jakarta

SarwonoH.W.2007. Evaluasi Kesesuaian Lahandan Perencanaan Tata Guna Lahan. Diktat Kuliah. FGeo UGM. Yogyakarta.

Soekartawi. 2005. Agroindustri: Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 140 hal.

Soekartawi.2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Syarifah Ulvi Khairiah, Safrida Safrida, Indra Zainun (2019)” Keragaan Industri Pengolahan Ikan di Desa Patek Kecamatan Darul Hikmah Kabupaten Aceh Jaya”.

Tiara groin anggraeni, dyah aring hepiana lestari, yaktiworo indriani (2017) “keragaan groindustry tempe anggota primkopti kabupaten pesawaran”.

Tjitrosoepomo, G. 2000. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wahyudin, A, 2017. Respons tanaman kedelai (Glycine max) varietas Wilis akibat pemberian berbagai dosis pupuk N, P, K, dan pupuk guano pada tanah Inceptisol Jatinangor, Department of Crop Science, Padjadjaran University.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v11i2.12123

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-2754011

Email: agroinfogaluh@gmail.com


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh diindeks oleh: