STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI JALAR UNGU

Theresa Fela Arselina, iwan setiawan, Rian Kurnia

Abstract


Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber karbohidrat strategis setelah padi, jagung dan ubi kayu. Pengolahan ubi jalar ungu menjadi keripik merupakan industri yang berkategori agroindustri, namun produksinya sering terhenti karena sebagian besar bahan bakunya dipasok dari luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, serta merumuskan alternatif strategi pengembangan agroindustri keripik ubi jalar ungu. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus di salah satu agroindustri kripik ubi jalar ungu di Desa Kesamanah Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 8 informan pegawai dan 8 informan konsumen keripik ubi jalar yang dipilih secara purposive. Data primer dan sekunder yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan SWOT Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatannya terlihat dari kualitas yang memenuhi standar, sedangkan kelemahannya produksi yang belum memenuhi permintaan pasar, karena faktor SDM dan pasokan bahan baku yang tergantung dari luar. Peluangnya datang dari permintaan pasar yang terbuka luas, sedangkan ancamannya berupa bahan baku ubi yang musiman. Alternatif strateginya, memperluas jaringan pemasaran, menjaga kualitas produk, memanfaatkan transportasi,  mengembangkan kemasan dan merk dagang sendiri.Kata Kunci : Strategi, Pengembangan, Keripik ubi, SWOTABSTRACT Purple sweet potato is a strategic carbohydrate source after rice, corn and cassava. Processing purple sweet potato into chips is an agro-industry category, but production often stops because most of the raw materials are supplied from outside. This study aims to identify internal and external factors, and to formulate alternative strategies for developing purple sweet potato chips agroindustry. The research method used is a case study in one of the purple sweet potato chips agroindustry in Kesamanah Village, Kersamanah District, Garut Regency. In-depth interviews were conducted with 8 employee informants and 8 consumer informants of sweet potato chips selected purposively. The primary and secondary data collected were then analyzed using SWOT Analysis. The results of the study indicate that its strength is seen from the quality that meets the standards, while the weakness is that production has not met market demand, due to human resources and the supply of raw materials that depend on the outside. The opportunity comes from market demand which is wide open, while the threat is in the form of seasonal sweet potato raw materials. The alternative strategy is to expand the marketing network, maintain product quality, utilize transportation, develop packaging and own trademark.Keywords: Strategy, Development, Sweet Potato Chips, SWOT 



DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v10i3.8429

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-2754011

Email: agroinfogaluh@gmail.com


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh diindeks oleh: