Abstract
Kurikulum 2013 menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sejalan dengan itu, kemampuan berbahasa dituntut melalui pembelajaran berkelanjutan, mulai dengan meningkatkan pengetahuan jenis, kaidah dan konteks suatu teks, termasuk pembelajaran teks cerpen yang dibahas dan dipelajari secara komprehensif dan menarik. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dan guru kurang memberikan respons dalam pembelajaran serta kurang tepatnya dalam memilih model pembelajaran dalam menulis cerpen menjadi permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan perubahan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan model cooperative learning pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Kawali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan dengan design penelitian true experimental pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X TKR 1 dan siswa kelas X TKJ 1 yang setiap kelas berjumlah 28 orang. Teknik penggunaan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik tes. Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Perencanaan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model cooperative learning tersusun berdasarkan perencanaan program kurikulum 2013 dan Kriteria RPP menurut Permendikbud No. 41/2007. Langkah-langkah menulis cerpen dengan menggunakan model cooperative learning terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Adanya perubahan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan memerhatikan unsur syarat-syarat cerpen dengan menggunakan model cooperative learning. Dilihat dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal. Varian data penilaian menulis cerpen pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar daripada pascatest kelas kontrol (84,79 > 73,96), maka itu artinya secara deskriptif ada perbedaan rata-rata antara nilai menulis cerpen dengan menggunakan model kontekstual dan nilai menulis cerpen dengan menggunakan model cooperative learning. Hasil uji korelasi, nilai koefisien korelasi (correlation) kelas eksperimen lebih besar dari kelas Kontrol (0,636 > 0,170) artinya hubungan kuat dan positif. Nilai signifikansi kelas eksperimen mengalami perubahan yang lebih signifikan (berarti). Signifikansi kelas ekpesimen juga lebih besar dari pada kelas kontrol (23,302 > 9,856) yang artinya terdapat perubahan kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan model cooperative learning.
References
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Gazali, 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramadania, F. 2016. Konsep Bahasa Berbasis Teks Pada Buku Ajarkurikulum. 2013. Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 1(2), 224–236.
Rasyad, S.,Juwanda, & Yulia, R. 2017. Penerapan Metode Pembelajaran Mencari Pasangan dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri I Lemahabang Tahun Pelajarann2015/2016.mDEIKSIS,m4(1),m54-61.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme. Guru. Rajawali Pers. Jakarta.
Umar, Seni Wati, 2016. "Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dengan Strategi Copy the Master Melalui Media Audiovisual Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 2 Tolitoli". Jurnal Kreatif Tadulako Online, 4.6. hal. 1–15.
________. 2009. Teks Sastra. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Copyright (c) 2024 Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia