Campur Kode dalam Interaksi Penjual dan Pembeli di Pasar Gamping Kabupaten Sleman

Ahmad Fajar Permana, Nina Widyaningsih

Abstract


ABSTRAKCampur kode dalam Interaksi Penjual dan Pembeli di Pasar Gamping Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena campur kode yang terjadi dalam interaksi penjual dan pembeli di Pasar Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini berfokus pada keberagaman bahasa yang digunakan dalam konteks sosial, di mana penjual dan pembeli sering mencampurkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui rekam, simak, dan catat. Data diperoleh dari interaksi langsung di lapangan, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi jenis-jenis campur kode. Hasil penelitian menunjukkan adanya campur kode ke dalam (inner code mixing) dan campur kode campuran (hybrid code mixing) yang melibatkan penggunaan bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa Inggris dalam percakapan. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat enam data yang dianalisis, di mana lima di antaranya merupakan jenis campur kode ke dalam (inner code mixing) dan satu data lainnya termasuk dalam jenis campur kode campuran (hybrid code mixing). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kajian sosiolinguistik, khususnya dalam memahami dinamika interaksi lintas budaya di masyarakat multibahasa, serta memperkaya pemahaman tentang penggunaan bahasa dalam konteks pasar tradisional. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menyoroti fenomena linguistik, tetapi juga mencerminkan keberagaman sosial dan budaya di Indonesia.Kata kunci: Campur kode, Pasar TradisionalABSTRACTCode Mixing in the Interaction Between Sellers and Buyers at Pasar Gamping, Sleman Regency. This study aims to identify the phenomenon of code mixing that occurs in the interactions between sellers and buyers at Pasar Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. The background of this research focuses on the diversity of languages used in social contexts, where sellers and buyers often mix Indonesian and regional languages in their daily conversations. The method used is qualitative descriptive, with data collection techniques involving recording, listening, and noting. Data were obtained from direct interactions in the field, which were then analyzed to identify the types of code mixing. The results of the study indicate the presence of inner code mixing and hybrid code mixing, involving the use of Indonesian, Javanese, and English in conversations. Based on the findings, there are six data points analyzed, of which five are classified as inner code mixing and one as hybrid code mixing. This research is expected to contribute to the field of sociolinguistics, particularly in understanding the dynamics of cross-cultural interactions in multilingual societies, as well as enriching the understanding of language use in traditional market contexts. Thus, this study not only highlights linguistic phenomena but also reflects the social and cultural diversity in Indonesia. Keywords: Code Mixing, Traditional Market

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v9i1.17582

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Diksatrasia indexed by:

    

 

View Diksatrasia Stats


      Lisensi Creative Commons

Jurnal Diksatrasia at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/diksatrasia is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.