KOLABORASI PENGELOLAAN WISATA SITU BAGENDIT KABUPATEN GARUT
Rd. Ade Purnawan, Nurbudiwati Nurbudiwati, Listia Purnama Aripin, Raden Putri Aprilia Nuraini
Sari
Kolaborasi pengelolaan wisata Situ Bagendit dijalin untuk menyelamatkan aset yang telah dibangun, kolaborasi tersebut dilandasi oleh surat perjanjian yang ditanda tangani oleh UPT Situ Bagendit beserta para pelaku usaha didukung oleh surat keputusan dari Dinas Pariwisata yang memuat tentang hak, kewajiban dan tugas para pelaku usaha. Dalam proses kolaborasi yang dijalin, peneliti menemukan adanya permasalahan dalam penggunaan sumber daya manusia yang dianggap belum efektif, kemudian ditemukan pula dalam kemitraan dimana kolaborasi yang dijalin diduga belum memenuhi kriteria kemitraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolaborasi pengelolaan wisata Situ Bagendit dan untuk mengetahui hambatan dari kolaborasi pengelolaan wisata Situ Bagendit. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori prinsip kolaborasi dari (Edralin & Whitaker, 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan induktif yang artinya menggunakan data yang terpisah namun relevan dengan metode triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi pengelolaan wisata Situ Bagendit sudah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, meskipun pada pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan dan hambatan, secara transparansi kolaborasi ini belum bisa dikatakan transparan, akuntabilitas yang terjadi belum optimal, bentuk partisipatif yang dilakukan oleh setiap pihak berjalan dengan baik, efisiensi yang dilakukan sudah maksimal, efektivitas mengenai sasaran dan tujuan yang direncanakan berhasil dicapai, konsensus dilaksanakan di wilayah internal, dan kemitraan yang terjalin belum bisa dikatakan saling menguntungkan dan memajukan. Hal ini dikarenakan kurang meratanya kesadaran sumber daya manusia yang terlibat dalam kolaborasi ini dan kurangnya rasa kepercayaan terhadap satu pihak dengan pihak yang lainnya yang terjalin dalam kolaborasi pengelolaan wisata Situ Bagendit. Simpulan dari penelitian ini adalah kolaborasi yang dijalin belum dikatakan baik, karena ditemukannya beberapa kekurangan dan hambatan. Kata Kunci: Kolaborasi, Pengelolaan, Wisata
Referensi
Atmosudordjo, P. (1961). Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Carpenter, & Gerard. (2009). Strategic Management: A Dynamic Prespective, 2nd Edition. New Jersey: Pearson Printice Hall.
Dimock, D. &. (1992). Administrasi Negara. Jakarta: Rineka Cipta.
Edralin, & Whitaker. (2007). Library UMS. Dipetik Mei 11, 2023, dari www.etd.library.ums.ac.id: http://www.etd.library.ums.ac.id
Edralin, & Whitaker. (2007). Prinsip Kerjasama. Dalam Keban, Prinsip Good Governance (hal. 35). Jakarta: Rosida.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Kependudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah K
DOI:
http://dx.doi.org/10.25157/dak.v10i3.12873
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
DINAMIKA
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Galuh
email: dinamika@unigal.ac.id
ISSN: 2356-2269
eISSN: 2614-2945
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara © 2023 by Program Studi Administrasi Publik, FISIP - Universitas Galuh is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Created by Admin