NILAI MORAL CERITA RAKYAT SITU SANGIANG KAMPUNG WATES, MAJALENGKA

Revi Illahi

Abstract


ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui nilai moral yang terkandung di dalam cerita rakyat. Selain itu cerita rakyat sebagai salah satu jenis karya sastra ternyata dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Selain itu, perkembangan dan teknologi telah begitu pesat dan menyentuh hampir disegala kehidupan manusia. Tanpa disadari perkembangan tersebut akan memberikan dampak baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif yakni membawa perubahan sosial masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk mengkaji sebuah naskah cerita rakyat dari segi moralnya. Adapun hasil penelitian ini dituangkan kedalam bentuk skripsi dengan judul “NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT SITU SANGIANG KAMPUNG WATES, MAJALENGKA.” Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut: “ Bagaimana nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat Situ Sangiang Kampung Wates, Majalengka.” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu “Mengdeskripsikan nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat Situ Sangiang Kampung Wates, Majalengka.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif. Karena metode tersebut merupakan metode yang paling relevan untuk mengkaji nilai moral yang tersirat dalam cerita rakyat Situ Sangiang Kampung Wates, Majalengka. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang terdapat pada cerita rakyat Situ Sangiang meliputi (1) Hubungan manusia dengan diri sendiri. Adapun dalam aspek tersebut adalah sikap atau perilaku tokoh yang mencerminkan sabar, pemaaf, adil, ikhlas, memegang amanah, mawas diri. (2) Hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam. Adapun yang terdapat dalam aspek tersebut adalah berbakti kepada orang tua, memuji orang lain, sikap kekeluargaan, berinteraksi dengan alam, tolong menolong, adil, penyantunan, pemaaf, bermusyawarah, berwasiat dalam kebenaran. (3) Hubungan manusia dengan Tuhan, adapun aspek yang terdapat dalam kategori tersebut adalah beriman kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa menurut cara-cara yang diajarkan-Nya, beribadah kepadanya dengan jalan melaksanakan solat lima kali sehari semalam, mohon ampun atas segala dosa dalam makna sadar untuk tidak lagi melakukan segala perbuatan jahat atau tercela.Kata Kunci : Cerita Rakyat, Nilai Moral, Model Bahan Ajar. 

Full Text:

PDF

References


Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

A.Setiawan & U. Syahbudin Cerita Rakyat Jawa Barat “ Legenda Talaga Sangiang”. CV Pustaka Setia.

Ali, Zainuddin. 2012. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Arif, Zainudin dan W.P Napitulu. 1997. Pedoman Baru Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Grasindo.

Burhanudin, Bubun. 2021. Nilai Moral Dalam Novel 5 CM Karya Donny Dhirgantoro. Skripsi. Universitas Galuh, Ciamis.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

http://digilib.uinsby.ac.id/13050/4/Bab%202.pdf. Diakses tanggal 10 Juli 2022

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Rystyana, Melysa. 2021. Nilai Moral Dalam Cerita Rakyat Sangkuriang. Jurnal Sastra.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v7i1.8241

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 DIKSATRASIA


Diksatrasia indexed by:

    

 

View Diksatrasia Stats


      Lisensi Creative Commons

Jurnal Diksatrasia at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/diksatrasia is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.