PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

Didi Djadjuli

Sari


AbstrakSeorang pimpinan tentunya sudah pasti akan memiliki bawahan atau ada sesuatu yang di bawahnya, Pimpinan memiliki pemahaman bahwa ia harus memimpin berdasarkan pengangkatan, dalam arti bahwa suka atau tidak suka bawahannya ia tetap menjadi orang yang memimpin suatu jabatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pimpinan adalah jabatan atau posisi seseorang di dalam sebuah organisasi baik organisasi formal maupun organisai non formal yang telah diangkat dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan. Pengawasan dalam manajemen ini penting dilakukan agar kesalahan kinerja atau hasil kerja bawahannya yang terjadi dapat segera diperbaiki. Ada 3 (tiga) langkah dalam melaksanakan hal tersebut, yaitu : 1) membuat standar, 2) membandingkan kegiatan standar, dan 3) tindakan perbaikan. pengawasan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan perencanaan (planning), kebijaksanaan (policies), tujuan (objective), pengorganisasian (organizing), dan dengan pengawasan itu sendiri (control).  Begitu juga dengan prosedur, pelaksanaan, dan kegiatan-kegiatan lain harus diterapkan disamping metode dari pada pengawasan.Kinerja dapat diartikan  hasil kerja yang sesungguhnya dapat dicapai oleh seseorang baik kualitas maupun kuantitas. Agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan organisasi, maka pengawasan oleh pimpinan perlu dilaksanakan mengingat kemungkinan dapat terjadi kesalahan dalam melaksanakan atau merealisasikan pekerjaan.Pelaksanaan dalam memimpin sangat penting sekali yang dapat dimainkan oleh seorang pemimpin terhadap pelaksanaan pengawasan dalam manajemen, yaitu : 1)        peranan hubungan antar pribadi, antara lain : sebagai figurehead, berperan sebagai pemimpin (leader), dan berperan sebagai pejabat perantara (Gaison Manager), 2) pelaksanaan dalam memimpin yang berhubungan dengan informasi (informational role), antara lain : sebagai monitor, sebagai desiminator informasi (penyampaian informasi dari luar ke dalam) dan sebagai Speakerman (juru bicara), 3)       pelaksanaan dalam hubungan dengan pembuatan keputusan (decisional role), antara lain: peranan sebagai entrepreneur, peranan sebagai penghalau, gangguan (disturbance handler), peranan sebagai pembagi sumber (resource alloceter) dan peranan sebagai negosiator.Kata Kunci : pelaksanaan, pimpinan, pengawasan, kinerja

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Daftar Pustaka

Fahmi, Irham, 2012. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Handoko, Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

_________ 1995. Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah . Jakarta : Erlangga.

Mangkunegara, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, P.T. Remaja Rosdakaya

Muchsan. 2000. Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparatur Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia. Yogyakarta : Liberty.

Siagian, Sondang, P, MPA. Ph.D. 1976. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT. Gunung Agung.

Usman, Nurdin, 2002, konteks implementasi berbasis kurikulum Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Winarno Budi, 2002, Kebijakan Publik, Yogyakarta, Media Presindo

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2200932-peranan-pemimpin-alam-organisasi/#ixzz2GY1Mz0x0.

http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-lengkap.html#ixzz4v43uhR.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/dinamika.v4i4.879

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

DINAMIKA

Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Galuh

email: dinamika@unigal.ac.id

ISSN: 2356-2269
eISSN
: 2614-2945

Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara © 2023 by Program Studi Administrasi Publik, FISIP - Universitas Galuh is licensed under CC BY-NC-SA 4.0

Created by Admin