ANALISIS STRUKTUR GENETIK DAN ASPEK PEDAGOGIS DALAM NOVEL ATHIRAH KARYA ALBERTHIENE ENDAH

WINDY WONMALY

Abstract


Sastra merupakan ciptaan, sebuah kreasi, ekspresi pikiran dan perasaan manusia baik lisan maupun tulisan dengan bahasa yang indah menurut konteksnya (Hutomo, dalam Sudikan 2001:2).. Dalam karya sastra, berbagai nilai hidup dihadirkan karena hal ini merupakan hal positif yang mampu mendidik manusia, sehingga manusia mencapai hidup yang lebih baik sebagai makhluk yang mempunyai akal, pikiran, dan perasaan. Karya sastra tidak sekedar benda mati yang tidak berarti, tetapi didalamnya termuat suatu ajaran berupa nilai-nilai hidup dan amanat yang mampu meningkatkan wawasan pemikiran manusia dalam memahami kehidupan. Novel Athirah karya Alberthiene Endah adalah novel yang menceritakan  tentang kisah Jusuf Kalla, tentang sosok ibunya yang biasa di panggil Emma. Jusuf Kalla sebagai seorang anak sulung yang berbagi perasaan bagaimana menghadapi keadaan yang orang tuanya berpoligami. Ada perasaan sedih, kehilangan dan airmata tapi semua menjadi energi ketika orang yang mengalaminya sang Emma bisa bangkit dan menjadi energi bagi anak-anak, keluarga termasuk suaminya yang membagi cintanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek-aspek pedagogis yang terdapat dalam novel Athirah karya Alberthiene Endah yaitu (1)Aspek Pedagogis Religius mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya. (2)Aspek Pedagogis Moral yang sering disamakan dengan etika, yaitu suatu nilai yang menjadi ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan bermasyarakat. (3)Aspek Pedagogis Pendidikan merupakan sesuatu yang bisa kita ambil dan bisa dijadikan panutan. (4)Aspek Pedagogis Sosial berarti hal-hal yang berkenan dengan masyarakat atau kepentingan umum. Merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap suatu objek, gagasan, atau orang juga termasuk didalamnya. (5)Aspek Pedagogis Estetika mengandung pengertian cara seseorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca. (6)Aspek Pedagogis Budaya merupakan sesuatu yang dianggap baik dan berharga oleh suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa yang belum tentu dipandang baik pula oleh kelompok masyarakat atau suku bangsa lain sebab nilai budaya membatasi dan memberikan karakteristik pada suatu masyarakat dan kebudayaannya.

Full Text:

PDF

References


Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Bar Algensindo

Depdiknas, Balai Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Luxerburg. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : Gramedia.

Sayuti, Suminto. 2000. Kajian Fiksi. Yogyakarta: Gama Media

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa.

Sudjiman, Panuti. 1986. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : PT Gramedia

Sukada, Made. 1987. Beberapa Aspek Tentang Sastra. Denpasar : KayuMas.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tarigan, Hendry, Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bndung : Angkasa

Teuw, A. 1989. Sastra dan Ilmu Sastra, pengantar teori sastra. Jakarta: Pustaka Jaya

Wellek, Rene Austin Warren. 1990. Teori Kesusatraan. Jakarta : Gramedia

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/literasi.v3i1.1994

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

jurnal literasiHasil gambar untuk garuda ristekSee the source image

___________________________________________________________________

View My Stats


        Lisensi Creative Commons

Jurnal Literasi at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/literasi is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.