KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA (Kajian Psikologi Sastra)

Keuis Rista Ristiana, Ikin Syamsudin Adeani

Abstract


Karya sastra diciptakan pengarang atau sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan. Peneliti memilih novel “Sebab Mekarmu Hanya Sekali” untuk diteliti karena novel tersebut memiliki banyak unsur nilai moral. Adanya unsur moral dalam karya sastra sering dikaitkan dengan fungsi sastra bagi pembentukan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam novel “Sebab Mekarmu Hanya Sekali”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah novel “Sebab Mekarmu Hanya Sekali” karya Haikal Hira Habibillah. Fokus kajian penelitian ini adalah nilai moral. Hasil Penelitian menunjukan terdapat 24 nilai moral dengan aspek kajian hubungan manusia dengan diri sendiri, 16 nilai moral dengan aspek kajian hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dan lingkungan alam dan 31 nilai moral dengan aspek kajian hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai moral terbanyak yang ditemukan dalam novel “Sebab Mekarmu Hanya Sekali” karya Haikal Hira Habibillah terdapat dalam aspek kajian hubungan manusia dengan Tuhannya yaitu 31 nilai moral.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25157/literasi.v1i2.772

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

jurnal literasiHasil gambar untuk garuda ristekSee the source image

___________________________________________________________________

View My Stats


        Lisensi Creative Commons

Jurnal Literasi at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/literasi is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.