PERTUMBUHAN ANAK UMUR 6-24 BULAN DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Desi Darojatul Kamilah, Widya Maya Ningrum

Abstract


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi berat lahir rendah, kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Di  Puskesmas Singaparna tahun 2016-2017 2016 yaitu 964 bayi dengan bayi BBLR sebanyak 71 bayi (5,1%). tahun 2017 jumlah bayi lahir 593 dengan BBLR 45 (8,2%) total BBLR 116 orang. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode deskriptif, populasi penelitian ini adalah Anak yang Berumur 6-24 Bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu sebanyak 29 orang. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian mengenai Pertumbuhan Anak dengan riwayat BBLR di wilayah kerja Puskesmas Singaparna memiliki pertumbuhan berat badan anak yang sesuai umur sebanyak 25 orang (86,2%) dan tidak sesuai umur sebanyak 4 orang (13,8%), pertumbuhan panjang badan anak yang sesuai umur sebanyak 22 orang (75,9%) dan tidak sesuai umur sebanyak 7 orang (24,1%), pertumbuhan lingkar kepala anak yang sesuai umur sebanyak 28 orang (96,6%) dan tidak sesuai umur sebanyak 1 orang (3,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pertumbuhan Menurut Standar Antropometri termasuk pada kategori Pertumbuhan Sesuai dengan Umur, dengan ini disarankan bidan untuk lebih memperhatikan Skrining Pemeriksaan Anak Khususnya yang mempunyai riwayat BBLR sehingga terpantau pertumbuhannya dan akan Terdeteksi jika terjadi penyimpangan pertumbuhanKata kunci            : BBLR, Pertumbuhan

References


Simbolon D. Berat Lahir Dan Kelangsungan Hidup Neonatal Di Indonesia Birth Weight And Neonatal Survival In Indonesia. 2015;(95).

Proverawati. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Nuha Medik. Yogyakarta; 2010. 24-30 P.

Halodoc. Alasan Stunting Dapat Sebabkan Mikrosefali Pada Anak. 2018;

Khayati YN. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan. 2019;2(September):58–63.

Dinas Keseahatan Provinsi. Profile Kesehatan. Jawa Barat; 2016.

Simarmata OS. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. 2010;

Tahun U, Gunawan G, Fadlyana E, Rusmil K, Penelitian B. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak 1-2 Tahun. 2011;13(2):142–6.

Luh Ayu Purnami DKS. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Di Posyandu Banjar Pasek. Midwinerslion. 2018;3(2).

Chamidah AN. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak. J Pendidik Khusus. 2009;5.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jmph.v2i1.3534

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Journal of Midwifery and Public Health

Diterbitkan oleh :
Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh
Jl. R.E Martadinata No.150 Ciamis 46251
Email : info.jmph@unigal.ac.id