STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KESEHATAN JAMU DI KECAMATAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL

Abstract

Bertambah banyaknya jumlah masyarakat miskin di Era Pandemi Covid, dan daya beli masyarakat turun drastis, di sisi lain masyarakat dituntut harus tetap sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, vitamin dan suplemen. Namun vitamin dan suplemen tersebut, harganya mahal tidak terjangkau oleh mereka. Solusinya perlu memberdayakan tanaman Toga, yang ada di sekitar kita, dan terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Salah satu kawasan wisata yang mengembangkan Tanaman Toga tersebut adalah Kawasan Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) di desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal yang mengembangkan Toga (Tanaman Obat-Obatan Keluarga). Namun kondisinya sekarang kurang terawat dan sedikit pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi masalah yang ada di wilayah WKJ tersebut, dan 2) Menemukan strategi pengembangan Kawasan Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) yang tepat. Metode penelitian yang digunakan metode studi kasus.   Metode pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan metode accidental sampling dan diperoleh 68 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis matriks IFE–EFE dan analisis SWOT serta analisis QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan ada pada pelayanan, kelemahan ada pada promosi dan pemasaran, dan peluang ada pada lokasi stategis, Ancaman ada pada banyaknya pesaing, pengelolan blm professional,bahan baku jamu blm bisa dipenuhi sendiri. Strategi terbaik pengembangan Kawasan WKJ adalah strategi pertahankan dan perbaiki kelemahan- kelemahannya. Penetrasi pasar dengan membentuk tim pemasaran yang handal untuk diberdayakan menjaring lebih banyak pengunjung dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan bermitra dengan pihak swasta.