KINERJA USAHA PENGOLAHAN LIDAH BUAYA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Abstract

Industri pengolahan makanan dan minuman termasuk pengolahan lidah buaya telah memberikan kontribusiterhadap perekonomian daerah yaitu PDRB atas harga berlaku harga berlaku sebesar 13.12 % (BPS Prov Kalbar,2020). Lidah buaya merupakan salah satu pangan lokal. Pemanfaatan pangan lokal merupakan bentuk kearifanlokal dimana menurut Djanuderajat (2010) kearifan lokal merupakan bagian dari sistem adaptasi masyarakatterhadap lingkungannya, sehingga masyarakat telah mengetahui dengan baik kondisi alam dan lingkungannyasendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja agroindustri lidah buaya berdasarkan faktor-faktor yangmempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal nyata berpengaruh terhadap kinerjaagroindustri pengolahan lidah buaya. Variabel faktor internal dapat dijelaskan oleh indikator sumber daya manusia(SDM) sebesar 0,806 atau 80,6 %. Untuk indikator keuangan/ modal dapat menjelaskan faktor internal adalah0.681 atau 68.1 %, untuk indikator teknis produksi dan operasi (TPO) dapat menjelaskan variabel faktor internalsebesar 0.946 atau 94,6 %. Sementara indikator pasar dan pemasaran (PSR) dapat menjelaskan variabel faktorinternal sebesar 0,921 atau 92,1 %. Faktor eksternal secara keseluruhan berpengaruh positif dan sangat signifikanterhadap kinerja agroindustri pengolahan lidah buaya di kota Pontianak. Indikator kebijakan pemerintah (X21)memiliki nilai loading faktor 0,856 sehingga dapat dikatakan memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalammenjelaskan konstruk latennya yaitu variabel faktor eksternal. Begitupula dengan indikator sosial ekonomi danbudaya (X22) dan peranan lembaga terkait (X23) memiliki kontribusi masing-masing 0.772 atau 77.2 % dan 0.893atau 89.3 % terhadap faktor eksternal dalam menjelaskan konstruk latennya yaitu variabel faktor eksternal.