Sosialisasi Partograf Digital Sebagai Produk Inovasi Pemantauan Persalinan

Widya Maya Ningrum, Kurniati Devi Purnamasari, Arifah Septiane Mukti

Abstract

Bidan mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk berkontribusi terhadap kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan penggunaan partograf pada saat persalinan. Penggunaan partograf dalam persalinan masih rendah, yaitu Rumah Sakit 25%, Puskesmas 45%, dan Klinik Bersalin54%. Rendahnya penggunaan partograf karena dianggap sulit dan membutuhkan waktu lama, untuk itu perlu adanya upaya penggunaan partograf menjadi lebih mudah, cepat, tanpa menghilangkan esensi dari fungsi partograf. Partograf digital menjadi salah satu solusi agar penggunaan partograf pada saat persalinan menjadi meningkat. Tujuan pengadiam masyarakat ini untuk melakukan sosialisasi terhadap aplikasi partograf digital, menilai kegunaan partograf digital, menganalisis terhadap perubahan perilaku penggunaan partograf, serta mengidentifikasi dukungan stakeholder dalam penggunaan partograf digital. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode pemberian edukasi, pemberdayan, pendampingan/pelatihan, serta stimulasi. Sasaran PkM ini adalah bidan desa. Hasil PkM menunjukan aplikasi partograf digital sudah dapat digunakan sebagai alat pemantau kemajuan persalinan dan sudah dapat diakses di Google Playstore. Dengan adanya partograf digital, terdapat perubahan perilaku bidan dalam penggunannya.

Keywords

Bidan Desa; Partograf Digital; Persalinan Normal

Full Text:

PDF

References

Bhatt, B. M. R., Kar, G., Shashank, S., & Somarajan, S. (2013). Designing interfaces for healthcare workers. Proceedings of the 11th Asia Pacific Conference on Computer Human Interaction - APCHI ’13, (November), 187–191. https://doi.org/10.1145/2525194.2525268

Indonesia, S. J. K. kesehatan republik. (2015). laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Kesehatan. Jakarta, Indonesia: kementrian kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. , Pub. L. No. No. 741/Menkes/Per/VII/2008 (2008).

Manuaba. (2009). Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.

Neal, Jeremy L., Lowe, N. K. (2013). Physiologic partograph to improve birth safety and outcomes among low-risk, nulliparous women with spontaneous labor onset. NIH Public Access, 70(4), 646–656. https://doi.org/10.1002/ana.22528.Toll-like

Notoatmodjo, S. (2010). ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Organization, W. H. (2008). Education material for teachers of midwifery: midwifery education modules (2nd ed). Switzerland: WHO Press.

Orhue, A. A. E., Aziken, M. E., & Osemwenkha, A. P. (2012). Partograph as a tool for team work management of spontaneous labor. Nigerian Journal of Clinical Practice, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.4103/1119-3077.94087

Rahman., Akhter., Rahman., Ashraf., Fatima., Dewan, Haque, Das, K., dan A. (n.d.). No TitleE-partograph, An Innovation To Improve Use Of e-partograph: Preliminary Findings From Two Tertiary Level Public Hospitals In Bangladesh. Fourth Global Symposium on Health Systems Research.

Tasikmalaya, D. K. K. (2015). Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya.

Underwood, H., & Omoni, G. (2014). Biomedical Engineering Systems and Technologies. 452(February 2016). https://doi.org/10.1007/978-3-662-44485-6

Wu, J., Wu, J., Wang, Y., Wang, Y., Chang-Chien, M., Chang-Chien, M., … Tai, W. (2001). Development of a tool for measuring key-user satisfaction in an ERP outsourcing environment. Proceedings of the 6th Pacific Asia Conference on Information Systems, 2–4.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.