MENGUNGKAP KARAKTER MASYARAKAT MADURA MELALUI EKSPRESI KEBAHASAAN: KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI

Muhammad Masqotul Imam Romadlani, Fitriyatuz Zakiyah

Abstract


This research aims to examine the characteristics of the Madurese society through linguistic expressions regarding the emergence of the Covid19 pandemic. This research employs linguistic expressions posted in several Madurese instagram accounts such as @madura.receh, @maduraholic, @maduraenjoy, and @madura_konyol as data sources. Applying an anthropological linguistic approach, this research look carefully at the qualitative data to portray the cultural facts of the Madurese society in anthropological context through linguistic expressions at the beginning of Covid19 pandemic. Based on the findings, the linguistic expressions produced during the beginning of the pandemic demonstrate that the characters of the Madurese society can be drawn as a society that have very strong oral tradition, vicious religiosity, and they were characterized as a settled foreigner as well. The oral tradition can be found in the chanted poems commonly known as the paparèghân. Furthermore, lexical choice highly related to religious values such as sekobesah, pengeran, Sang Esa, faith, tawakkal, and tauhid illustrates their obedience and viscosity as a Moeslem. The character as a settled foreigner is indicated by linguistic expressions produced such as suggestions and short conversations between families in Madura and the settled foreigners to postpone their return due to the coronavirus pandemic.

Keywords


Madurese society; covid19; linguistic expression; anthropological linguistic

Full Text:

PDF

References


Ahearn, L. M. 2012. Living language: An introduction to linguistic anthropology. Wiley-Blackwell. West Sussex-England.

Aji, D. C. 2010. Konsepsi arah bagi orang Jawa: Tinjauan antropologi linguistik. Adabiyyāt 9(1), 47-60.

Amrullah, A. 2015. Islam di Madura. Islamuna 2(1), 56-69.

Arifin, F. 2015. Representasi simbol candi Hindu dalam kehidupan manusia: Kajian linguistik antropologis. Jurnal Penelitian Humaniora 16(2), 12-20.

Asfarina, Z. 2018. Religiusitas masyarakat pesisir perspektif antropologi: Analisis tradisi petik laut. Tesis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Bagea, I. 2010. Metafora dalam bidang pertanian padi masyarakat Dayak Buket Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur: Suatu tinjauan linguistik antropologi. HUMANIORA 22(1), 43-51.

Bagiya. 2016. Kearifan lokal bahasa dan budaya masyarakat nelayan pantai selatan Kabupaten Purworejo. Jurnal Bahtera 3(5), 22-39.

Bouvier, H. 2000. Lèbur: Seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura. Yayasan Obor Indonesia-Jakarta.

Danesi, M. 2004. A Basic Course in Anthropological Linguistics. Canadian Shcolar’s Press Inc. Toronto-Canada.

Duranti, A. 1997. Linguistic anthropology. Cambridge University Press. Cambridge-England.

Efawati, R. 2018. Karakteristik Budaya Madura dalam Humor. AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan 2(1), 83-93.

Effendi, M. H. 2017. Interferensi gramatikal bahasa Madura ke dalam bahasa Indonesia. DIALEKTIKA: Jurnal bahasa, sastra, dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia 4(1), 1-19.

Faridi, M. 2021. Etnolinguistik Falsafah Hidup Masyarakat Madura. Halimi: Journal of Education 1(2), 106-118.

Febrindasari, C. 2018. Leksikon ‘hantu’ dalam bahasa Indonesia: Kajian linguistik antropologis. Jurnal Handayani 9(1), 10-21.

Foley, W. A. 1997. Anthropological linguistic: An introduction. Blackwell. Oxford-England.

Hasan, R. 2012. Peran Surau dalam Keislaman Ruang Bermukim Masyarakat Madura. Seminar Nasional Arsitektur Islam 2, 66-70.

Heng, J. dan Kusuma, A. B. 2013. Konsepsi Langgar sebagai Ruang Sakral pada Tanean Lanjang. Jurnal Arsitektur Komposisi 10(4), 217-224.

Hidayatullah, P. 2020. Pagelaran Mamaca dan Proses Menjadi Manusia Madura. Musikolastika 2(2), 105-120.

Kramsch, C. 1998. Language and culture. Oxford University Press. Oxford-England.

Mahsun. 2005. Metode penelitian bahasa: Tahapan strategi, metode, dan tekniknya. Rajawali Pers. Jakarta-Indonesia.

Murti, F. N. 2017. Pandangan hidup etnis Madura dalam Kèjhung Paparèghân. ISTAWA: Jurnal Pendidikan Islam 2(1), 151-176.

Nasrullah. 2019. Islam Nusantara: Analisis Relasi Islam dan Kearifan Lokal Budaya Madura. Alirfan 2(2), 274-297.

Nurjaya, E., Rasna, I. W., dan Sriasih, S. A. P. 2020. Tindak tutur upacara pernikahan di Desa Golo Ndeweng: Kajian linguistik antropologi. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 10(2), 67-75.

Rahayu, S. 2018. Mantra pelet masyarakat Jawa Timur. Metalingua 3(1), 43-50.

Sa’dan, M. 2016. Tradisi Perkawinan Matrilokal Madura: Akulturasi Adat dan Hukum Islam. Jurnal Kebudayaan Islam 14(1), 129-38.

Sofyan, A. 2008. Tata Bahasa Bahasa Madura. Balai Bahasa Surabaya. Surabaya-Indonesia.

Sudaryanto. 2017. Nama-Nama Geng Sekolah di Yogyakarta: Kajian Linguistik Antropologi. Kajian Linguistik dan Sastra 2(1), 33-40.

Suganda, D. Wagiati., Riyanto, S. dan Darmayanti, N. 2018. Kosakata etnomedisin dalam pengobatan tradisional Sunda: Kajian linguistik antropologi. Metalingua 16(2) 153–165.

Suhandano. 2015. Leksikon Samin sebagai cermin pandangan dunia penuturnya. LITERA, 14(1), 99-109.

Susanto, E. 2016. Tembhang macapat dalam tradisi Islami masyarakat Madura. Jurnal Kebudayaan Islam13(1), 295-308.

Syamsuddin, M. 2018. Orang Madura Perantauan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 18(1), 1-22.

Wardoyo, C. dan Sulaeman, A. 2017. Etnolinguistik pada penamaan nama-nama bangunan di keraton Yogyakarta. Jurnal al-Tsaqafa 14(1), 54-71.

Wiyata, A. L. 2002. Carok: Konflik kekerasan dan harga diri orang Madura. LkiS. Yogyakarta-Indonesia.

Zakiyah, M. 2018. Makna sapaan di pesantren: Kajian linguistik-antropologis. Leksema 3(1), 11-22.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/literasi.v7i1.9938

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

jurnal literasiHasil gambar untuk garuda ristekSee the source image

___________________________________________________________________

View My Stats


        Lisensi Creative Commons

Jurnal Literasi at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/literasi is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.