Abstract
Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi. Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%). Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinanPregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate.. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.
Keywords
Persalinan; Kekurangan Energi Kronis (KEK)
References
Riskesdas, (2018). Kementrian Kesehatan RI, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Jakarta: Kementrian Kesehatan
Proverawati, dkk. (2010). Atikah Proverawati dan Cahyo Ismawati. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha Medika; 2010
Suryati. (2014). Jurnal Penelitian Tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian premature. Kediri.
Dinas Kesehatan (2020). Puskesmas Sadananya
Wulan, D. R., Susanti, A. I. and Sari, P. (2016) ‘Luaran Maternal dan Neonatal pada Ibu Bersalin dengan Riwayat Kekurangan Energi Kronik di Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun 2015 Maternal and Neonatal Outcomes of Women Giving Birth with a History of’, 2, pp. 79–83
Lubis Z. (2013). Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang dilahirkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Rahmi (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Belimbing Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. Volume 8 Nomor 1