ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG DI PROVINSI LAMPUNG

Abstract

Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung nasional. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan jagung, maka tantangan peningkatan produksi domestik semakin terus ditingkatkan. Oleh karena itu, informasi mengenai potensi produksi jagung, usahatani dan daya saingnya sangat diperlukan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis potensi produksi jagung di Provinsi Lampung, profitabilitas usahatani, serta menganalisis daya saing dan upaya peningkatannya. Data yang digunakan bersumber dari data struktur ongkos usahatani jagung (BPS) 2014/2015, serta informasi dari hasil penelitian tahun 2016. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) Produksi jagung di Provinsi Lampung mencapai 1,50 juta ton (2015), dengan tingkat keuntungan usahatani yang dihasilkan berdasarkan harga private sebesar Rp 3,62 juta/ha dan berdasarkan harga sosial sebesar Rp 5,73 juta/ha, (2) Usahatani jagung di Provinsi Lampung memiliki daya saing yang baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien DRCR sebesar 0,53 dan nilai PCR 0,64, dan (3) Dengan demikian, usahatani jagung juga efisien secara ekonomi dan finansial atau memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Berdasarkan hasil analisis ini, maka produksi yang dihasilkan di wilayah ini tentu tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan jagung dalam negeri (substitusi impor), tetapi juga berpeluang untuk diekspor atau perdagangan antar daerah. Dalam rangka meningkatkan produksi jagung, diperlukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan daya saing di tingkat usahatani seperti: dukungan varietas unggul hibrida yang semakin ditingkatkan dengan penerapan teknologi budidaya spesifik lokasi, permodalan, sarana dan prasarana pendukung usahatani dan peningkatan nilai tambah di tingkat petani sehingga arahnya tidak hanya menjual jagung asalan namun bisa dijual dalam bentuk olahan.