SELEKSI CABAI HIBRIDA SILANG TUNGGAL BERDASARKAN NILAI R/C RATIO PRODUKSI BENIH DI BALITSA

Abstract

Produktivitas varietas cabai hibrida dilaporkan lebih tinggi daripada varietas bersari bebas. Varietas hibrida silang tunggal merupakan jenis varietas yang paling banyak dirakit oleh penyelenggara pemuliaan di Indonesia. Penelitian bertujuan melakukan seleksi calon hibrida silang tunggal berdasarkan nilai R/C ratio pada proses produksi benih. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Balitsa mulai Maret hingga Oktober 2021. Perlakuan terdiri dari 30 F1 hasil persilangan dialel penuh hibrida silang tunggal. Parameter pengamatan meliputi jumlah benih yang dihasilkan, daya berkecambah benih, biaya produksi per tanaman, dan pendapatan yang diterima. Nilai R/C ratio dihitung berdasarkan perbandingan total penerimaan dengan total biaya produksi per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R/C ratio dari 30 F1 bervariasi dari 0,0 hingga 3,7. Sebanyak tiga belas F1 hibrida silang tunggal terseleksi berdasarkan nilai R/C rationya, yaitu tujuh F1 terseleksi berdasarkan nilai R/C ratio lebih besar dari 1, enam F1 terseleksi berdasarkan nilai R/C ratio lebih besar dari 2 dan dua F1 terseleksi berdasarkan nilai R/C ratio lebih besar dari 3. Hibrida silang tunggal 5x2 dan 5x6 memiliki potensi sebagai calon varietas hibrida dan dapat memberikan nilai keuntungan tertinggi dari penjualan benihnya. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi awal untuk mitra yang akan mengembangkan varietas hibrida Balitsa. Namun demikian, penelitian memiliki kelemahan belum memasukkan beberapa unsur biaya tetap karena dilaksanakan di lembaga pemuliaan milik pemerintah, sehingga penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mendapatkan nilai R/C ratio pada proses produksi benih hibrida silang tunggal di penangkar benih hibrida.  Kata kunci: Capsicum annuum L., Hortikultura, F1