TINGKAT KEUNTUNGAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA DEPOK

Abstract

Ikan hias air tawar adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis. Pembudidaya ikan hias budidaya ikan Neon Tetra, Cardinal tetra dan Red Nose, melakukan usahanya untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor maupun pasar lokal, melalui pedagang pengumpul/broker/supplier. Tingkat keuntungan merupakan salah satu indikator kinerja usaha, namun untuk mencapai tingkat keuntungan tinggi terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya, terkait dengan karakteristik pembudidaya, teknis produksi maupun pasar. Penelitian bertujuan untuk menganalisis: 1) Tingkat keuntungan usaha budidaya, dan 2) faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha budidaya ikan hias air tawar. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok dengan responden utama pembudidaya ikan hias air tawar. Pengambilan responden dilakukan secara purposive terhadap pembudidaya ikan hias yang mengusahakan 100, 150 dan 200 unit akuarium. Alat analisis menggunakan analisis usahatani dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan, melalui teknis budidaya yang relatif sama, tingkat keuntungan per tahun terendah dicapai oleh pembudidaya 100 unit akuarium (Rp 73 397 595) dan keuntungan tertinggi dicapai oleh pembudidaya 200 unit akuarium (Rp 183 919 800). Tingkat keuntungan pembudidaya 150 unit akuarium berada diantara pembudidaya yang mnenggunakan 100 dan 200 unit akuarium, yaitu Rp 161 779 631. Berarti semakin banyak jumlah akuarium yang digunakan maka keuntungan usaha semakin tinggi. Faktor-faktor yang berkorelasi dengan tingkat keuntungan usaha budidaya ikan hias air tawar mengelompok menjadi dua factor utama yaitu faktor ekonomi dan kapasitas pembudidaya (terdiri dari pengalaman usaha, rata-rata jam kerja pemilik usaha, hasil penjualan dan biaya tetap) serta faktor teknis dan karakteristik pembudidaya (terdiri atas variabel umur, tanggungan keluarga, dan frekuensi panen per tahun).