MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED

Nur Eva Zakiah

Sari


Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa ditinjau dari keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sukahaji Kabupaten Majalengka pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan metakognitif, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t, uji Mann-Whitney, dan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian diperoleh: (1) peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan metakognitif siswa.

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Alhadad, S F. (2010). Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis, Pemecahan Masalah Matematis dan Self Esteem Siswa SMP melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended. Disertasi. UPI: Tidak dipublikasikan.

Aguspinal. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Open-ended dengan Strategi Group-To-Group. Tesis. UPI: Tidak dipublikasikan.

Dunlosky, J & Metcalfe, J. (2009). Metacognition. California: Sage Publications.

Fisher, R. (1995). Teaching Children to Think. Hongkong: Stanley Thornes Ltd.

Flavell, J. H. (1976). Metacognition and cognitive monitoring, A new area of cognitive developmental inquiry, American Psychologist, 34, pp.906-911.

Hacker, D. J., Dunlosky, J. & Graesser, A. C., (2009). Handbook of Metacognition in Education. New York: Routledge.

Henningsen, M. & Stein, M. K. (1997). Mathematical tasks and student cognition: Classroom-based factors that support and inhibit high-level mathematical thinking and reasoning. Journal for Research in Mathematics Education, 28, 524-549.

Latifah, R. (2012). Pengaruh Model ‘Core’ (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa SMP. Skripsi pada UPI: Tidak Dipublikasikan.

Livingstone, J A. (1997). Metacognitive An Overview. [Online]. Tersedia http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html [23 Desember 2011].

Matlin, M. W. (1998). Cognition. Philadelphia: Harcourt Brace College Publisher.

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Gonzales, E. J., Gregory, K. D., Garden, R. A., O’Connor, K. M., Krostowski, S. J., & Smith, T. A. (2000). TIMSS 1999: International Mathematics Report. Boston: ISC.

Mulyana, T. (2008). Pembelajaran Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas. Bandung: Desertasi UPI.Tidak diterbitkan.

Nohda, N., (2000). Learning and teaching through open-ended approacrh method. Dalam Tadao Nakahara dan Masataka Koyama (editor) Proceeding of the 24th of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Hiroshima: Hiroshima University.

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). (2009). Focus in High School Mathematics: Reasoning and Sense Making. Reston, VA: NCTM.

O’Neil Jr, H.F. & Brown, R.S. (1997). Differential Effects of Question Formats in Math Assessment on Metacognition and Affect. Los Angeles: CRESST-CSE University of California.

Panaoura, A., Gagatsis, A., & Demetriou, A. (2009). An Intervention to the Metacognitive Performance: Self-Regulation in Mathematics and Mathematical Modelling. Acta Didactica Universitatis Comencianae Mathematics, Issue 9, 63-79.

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinyadalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

___________. (2010). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Shimada, B. (1997). The Open-Ended Approach A New Proposal for Teaching Mathematics. NCTM.

Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Problem Posing. [Online]. Tersedia: http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publications/zdm/2dm97343.pdf.

Suherman, E. (2008). Buku Suplemen Perkuliahan Strategi Belajar Mengajar, Model Belajar dan Pembelajaran Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Suryadi, D. (2012). Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika. Bandung: Rizqi Press.

Uyanto, Stanislaus S. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yoong, W.K. (2002). Helping Your Students to Become Metacognitive in Mathematics: A Decade Later. [Online] tersedia dalam http://intranet.moe.edu.sg/maths/Newsletter/fourthIssue/vol2No5.html.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v1i1.125

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Laman Teorema: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/teorema/index

Terindek: