MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN KOLABORATIF BAGI GURU KELAS SD NEGERI KEDUNGWARU

Sunaryo Sunaryo

Sari


Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum semua guru membuat pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan guru dalam membuat pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sehingga proses belajar mengajar terarah dan prestasi belajar meningkat. Sumber data berasal dari instrumen yang disampaikan kepada semua guru kelas SD Negeri Kedungwaru Kota Tasikmalaya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk mengetahui apakah pembinaan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan dan kemauan guru dalam membuat silabus dan RPP. Berdasar hasil observasi silabus pada siklus pertama di peroleh data peningkatan prosentase kesesuaian  yaitu pada  komponen penentuan materi ajar dari 50% menjadi 70%, Kegiatan pembelajaran meningkat dari 30% menjadi 70%, Indikator dari 30% menjadi 70 %, jenis penilaian dari 50% menjadi 70%.Sedangkan pada siklus kedua yaitu penyusunan RPP ada peningkatan dalam hal menentukan model pembelajaran sudah ada peningkatan yaitu : dari 30% meningkat menjadi 70 % dan aspek penilaian dari 30% meningkat menjadi 70%, Indikator meningkat dari 30% menjadi 70%, tujuan pembelajaran meningkat dari 50% menjadi 70%, materi ajar dari 30% menjadi 70%. Berdasar hasil analisis data diatas ditarik kesimpulan bahwa: Pembinaan Kolaboratif dapat meningkatkan kamampuan guru dalam membuat pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Saran-saran dalam penelitian ini adalah agar guru menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar terarah.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


---------------- 1975. Kurikulum Sekolah Dasar 75. Buku II D. Pedoman Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta. Depdikbud.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Diklat Profesi Guru Sertifikasi Guru Rayon 11 DIY & Jateng, “Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)”.Tim PUDI Dikdasmen Lemlit UNY, Yogyakarta, 2007.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang :”Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru”, Jakarta,2007.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986 .Kurikulum Sekolah Dasar: Pedoman Pembinaan Guru. Jakarta. Depdikbud.

Departemen Pendidikan Nasional, “Perencanaan Pembelajaran” Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, Jakarta, 2004.

Hamalik, Oemar (2001), Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Bumi Angkasa.

Madya, Suwarsih. (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Seri Metodologi Penelitian. Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Muslich, Masnur. (2007). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Seri Standar Nasional Pendidikan, Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Pengawas Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah dan Guru. Jakarta : Bumi Aksara.

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. 2006.

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. 2006.

Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang :”Standar Proses”.

Semiawan, Conny, 1985. Bagaimana Cara Membina Guru Yang Profesional. Jakarta. Depdikbud.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah. B. (2007) .Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v4i2.10745

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.