MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MAN 2 CILACAP (Studi Kasus di Kelas XI MAN 2 Cilacap)

Wahyu Dwi Permana, Sri Pajriah, Aan Suryana

Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang model pembelajaran sejarah menggunakan problem solving pada siswa kelas XI IPS di MAN 2 Cilacap. Metode dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dan sumber data dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah dan tiga siswi kelas XI IPS 2 MAN 2 Cilacap. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu model problem solving peneliti menggunakan tahapan antara lain identifikasi permasalahan, representasi permasalahan, perencanaan permasalahan, menerapkan/mengimplementasikan permasalahan, menilai perencanaan, dan menilai hasil perencanaan. Desain model pembelajaran problem solving ini bertujuan agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan lebih hidup dan pemikiran para siswa jadi lebih terbuka. Manfaat dari penerapan model problem solving dalam proses pembelajaran sejarah ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik bagi para siswa. Memupuk kesenangan dan kenyamanan yang tinggi dalam belajar, mengupayakan kemampuan yang tinggi untuk siswa dapat berinteraksi dengan materi, berkomunikasi dengan sesama siswa dan juga dengan guru.

Kata Kunci

Model Pembelajaran, Poblem Solving, Pembelajaran Sejarah.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Bhari Djamarah, Syaiful, dan Zain, Aswan. (2014). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Danielson, C., & McGreal, T. L. (2000). Teacher evaluation to enhance professional practice. Ascd.

Fryling, M. J., Johnston, C., & Hayes, L. J. (2011). Understanding observational learning: An interbehavioral approach. The Analysis of verbal behavior, 27(1), 191-203. https://doi.org/10.1007/BF03393102

Guthrie, J. T., & Davis, M. H. (2003). Motivating struggling readers in middle school through an engagement model of classroom practice. Reading & writing quarterly, 19(1), 59-85. https://doi.org/10.1080/10573560308203

Hasbullah. (2012). Dasar-dasar ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Macklem, G. L. (2015). Boredom in the classroom: Addressing student motivation, self-regulation, and engagement in learning (Vol. 1). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-13120-7

Marshall, K. (2013). Rethinking teacher supervision and evaluation: How to work smart, build collaboration, and close the achievement gap. John Wiley & Sons.

Mazur, J. E. (2015). Learning and behavior: Instructor's review copy. Psychology Press. https://doi.org/10.4324/9781315665146

Nur Fatimah, Siti. (2019). Penggunaan Metode Problem Solving untuk Peningkatan Berpikir Kritis Siswa MI. Jurnal Didaktika Islamika.

Puspitarini, Y. D., & Hanif, M. (2019). Using Learning Media to Increase Learning Motivation in Elementary School. Anatolian Journal of Education, 4(2), 53-60. https://doi.org/10.29333/aje.2019.426a

Russell, M., Lippincott, J., & Getman, J. (2013). Connected teaching and personalized learning: Implications of the National Education Technology Plan (NETP) for adult education. Draft. Washington, Dc: Us Department of education, Office of career, technical, and adult education. accessed on June, 12, 2015.

Schön, D. A. (2017). The reflective practitioner: How professionals think in action. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315237473

Selvi, K. (2010). Teachers’ competencies. Cultura International Journal of Philosophy of Culture and Axiology, 7(1), 167-175. https://doi.org/10.5840/cultura20107133

Sudarto, S., Warto, W., Sariyatun, S., & Musadad, A. A. (2025). Integrasi Pedagogi Reflektif dan Eco-Pedagogy dalam Konstruksi Kausalitas Sejarah: Membangun Kesadaran Nilai Lingkungan melalui Landscape Budaya dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Artefak, 12(1), 213-236. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v12i1.20669

Sudarto, S., Warto, W., Sariyatun, S., & Musadad, A. A. (2024). Refleksi Budaya dan Pendidikan Sejarah: Implementasi Problem Based Learning dalam Meningkatkan Pembelajaran Humanis Di SMA Cilacap. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 5(3). http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v5i3.16491

Tynjälä, P., Virtanen, A., Klemola, U., Kostiainen, E., & Rasku-Puttonen, H. (2016). Developing social competence and other generic skills in teacher education: applying the model of integrative pedagogy. European journal of teacher education, 39(3), 368-387. https://doi.org/10.1080/02619768.2016.1171314

Upayogi, I. N. T., Sumar, H., & Ida, K. (2024). Peran Komunitas Guru Dan Refleksi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif: Studi Praktik Baik Guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 11(3), 887-901.

Wena, Made. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaya, A. R. T., & Kuswandono, P. (2018). Reflecting critical incident as a form of English teachers’ professional development: An Indonesian narrative inquiry research. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 101-118.

Xu, L. (2012). The role of teachers’ beliefs in the language teaching-learning process. Theory and Practice in Language Studies, 2(7), 1397-1402. https://doi.org/10.4304/tpls.2.7.1397-1402

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.