MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)

Dyna Darozatun, Nur Eva Zakiah, Ida Nuraida

Sari


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan representasi matematis yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Salah satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa adalah model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan the nonequivalent control group design. Teknik analisis data menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney. Populasi adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baregbeg yang terdiri dari sebelas kelas dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun sampel yang terpilih adalah kelas VIII-J sebagai kelas eksperimen sebanyak 29 orang dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol sebanyak 28 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yaitu tes kemampuan representasi matematis. Pokok bahasan yang disajikan sebagai bahan materi adalah kubus dan balok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (kriteria tinggi) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung (kriteria sedang).Kata kunci: Model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE), kemampuan representasi matematis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arnidha, Y. (2016). Peningkatan kemampuan representasi matematis melalui model pembelajaran kooperatif think pair share. Jurnal Edumath, 1(2), 128-137. [Online]. Tersedia: http://download.portalgaruda.org/article.php [30 Januari 2018].

Dwijayanti, A., & Kurniasih, A. W. (2014). Komparasi kemampuan pemecahan masalah matematika antara model PBI dan CORE materi lingkaran. Unnes Journal of Mathematics Education, 3(3), 190-195. [Online]. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/ index.php/ujme [28 januari 2018].

Elida, N. (2012). Meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa sekolah menengah pertama melalui pembelajaran think talk write (TTW). Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 1(2), Tersedia: http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/17/16 [4 Februari 2018].

Hariyanto. (2016). Penerapan model CORE dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Jurnal Gammath, 1(2), 33-40. [Online] . Tersedia: http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JPM/article/download /462/352 [31 januari 2018].

Legi, M. Y. (2008). Kemampuan representasi matematis siswa sd kelas iv melalui pendidikan matematika realistik pada konsep pecahan dan pecahan senilai. [Online]. Tersedia: http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/899 [1 Februari 2018].

National Council of Teachers of Mathematic. (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston: NCTM.

Nurhayati, Y., Zakiah, N. E., & Amam, A. (2020). Integrasi contextual teaching learning (ctl) dengan geogebra: dapatkah meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa?. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 5(1), 27–34. DOI: http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v5i1.3349.

Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryowati, E. (2015). Kesalahan siswa sekolah dasar dalam merepresentasikan pecahan pada garis bilangan. Aksioma Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 38–52. [Online]. Tersedia: https://www.researchgate.net/publication/314981883 [31 Januari 2018].

Zakiah, N. E. (2017). Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa. Pedagogy, 2(2), 11–29. DOI: http://dx.doi.org/10.30605/pedagogy.v2i2.700.

Zakiah, N. E., Sunaryo, Y., & Amam, A. (2019). Implementasi pendekatan kontekstual pada model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan langkah-langkah polya. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 4(2), 111–120. DOI: http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v4i2.2706.

Zakiah, N. E., & Fajriadi, D. (2020a). Hybrid-PjBL: creative thinking skills and self-regulated learning of preservice teachers. J. Phys.: Conf. Ser. 1521 032072. doi:10.1088/1742-6596/1521/3/032072.

Zakiah, N. E., Fatimah, A. T., & Sunaryo, Y. (2020c). Implementasi project-based learning untuk mengeksplorasi kreativitas dan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 5(2), 285–293. DOI: http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v5i2.4194.

Zakiah, N. E., Fatimah, A. T., Sunaryo, Y., & Amam, A. (2020d). Collaboration and communication skills of pre-service mathematics teacher in designing project assignments. J. Phys.: Conf. Ser. 1657 012073. doi:10.1088/1742-6596/1657/1/012073.

Zakiah, N. E., & Fajriadi, D. (2020b). Self regulated learning for social cognitive perspective in mathematics lessons. J. Phys.: Conf. Ser. 1613 012049. doi:10.1088/1742-6596/1613/1/012049.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v2i1.4735

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.