SEJARAH KAMPUNG ANGKLUNG DI DESA PANYINGKIRAN KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 1992-2020

Hilma Hanifa, Yat Rospia Brata, Agus Budiman

Sari


 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat  masyarakat terhadap kesenian angklung yang mengalami pergeseran fungsi dari sebuah kesenian menjadi sebuah pertunjukkan yang bersifat hiburan. Kampung angklung merupakan sebuah komunitas yang memproduksi dan mengembangkan angklung di wilayah Ciamis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah berdirinya kampung angklung dan perkembangan kampung angklung di Desa Panyingkiran Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode sejarah/historis (heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sejarah berdirinya Kampung Angklung berawal dari kemunculan produksi angklung sekitar tahun 1990-an tatkala seorang warga bernama Alimudin berniat untuk membuat dan menjual angklung. Lama kelamaan, usahanya tersebut berkembang. Seiring waktu, angklung buatannya mulai dilirik pasar domestik sampai pesanan pun mulai meningkat. Periodisasi perkembangan angklung 1992-2000 diawali dengan hijrahnya Mumu Alimudin dari daerah Banjar ke Ciamis. Awalnya pada tahun 1992-2000 Kampung Angklung memiliki nama Sanggar Angklung Panji Mekar. Impian Alimudin terwujud pada 2014 dengan diakui menjadi Kampung Angklung Panyingkiran setelah mengajukan kepada Pemkab Ciamis dengan penuh perjuangan. Kampung Angklung Panyingkiran yang semakin berkembang, ada wacana oleh pemerintah setempat untuk mengajukan Kampung Nempel menjadi salah satu tujuan wisata edukasi yang dibingkai oleh nuansa seni tradisi. Kata kunci : Kampung Angklung, Perkembangan Kampung Angklung

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alimudin. (2021, 9 Maret 2021). Ketua Kampung Angklung.

Brata, R. Y., & Wijayanti, Y. (2020). Dinamika Budaya Dan Sosial Dalam Peradaban Masyarakat Sunda Dilihat Dari Perspektif Sejarah. Jurnal Artefak Vol.7 No.1 April 2020.

Budi, D. (2001). Angklung Baduy Dalam Upacara Ritual Ngaseuk. Tesis Tidak Di Publikasikan. Program Pasca Sarjana seni Pertunjukan. Juirusan Ilmu-Ilmu Humaniora. Universitas Gajah Mada.

Dhea. (9 Maret 2021). Ketua Kesenian.

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah (Pengantar Metode Sejarah), Terjemahan. Nugroho Notosutanto. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ikin. (2021, 10 Maret 2021). Ketua Pengrajin Angklung.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press.

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.

__________. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kusmaya, A. (2014). Perkembangan Dan Sistem Pewarisan Kesenian Angklung Badud Di Cijulang Pangandaran. Skripsi di Publikasikan. Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.

Mimi. (2021, 10 Maret 2021).Tokoh Masyarakat Kampung Angklung.

Moelong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

Pajriah, S. (2018). Peran Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Pariwisata Budaya Di Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak e-ISSN: 2580-0027.

Ratih, D., & Suryana, A. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Leuweung Gede Kampung Kuta Ciamis Dalam Mengembangkan Green Bihavior Untuk Meningkatkan Karakter Mahasiswa. Jurnal Artefak Vol.7 No.2 September 2020.

Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia : Suatu Pengantar. Bogor : PT. Ghalia Indonesia.

Rosyadi. (2012). Angklung dari Angklung Tradisional ke Angklung Modern. Jurnal Patanjala Vol.4, No. 1, Maret 2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

____________. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soedarsono. (2010). Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soepandi, A. (1975). Dasar-Dasar Karawitan. Bandung. Lembaga Kesenian Bandung.

Sriningsih, Y., Soedarmo, U. R., & Kusmayadi, Y. (2021). Kesenian Genjring Ronyok Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal di SMA Negeri 1 Kawali Kelas X Tahun Ajaran 2019-2020. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 2 (1), 115-122.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

________. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Widyasari, A, (2018). Jedor Sebagai Media Penyebaran Agama Islam Tulungagung. Tulungagung. Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung. Skripsi. Tidak diterbitkan.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v2i3.6015

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.