PERBEDAAN KANDUNGAN NUTRISI PAKAN TERNAK DOMBA HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN JENIS RUMPUT YANG BERBEDA

Muthia Annisa Ramadhanti, Dadi Dadi, Yoyon Sutresna

Sari


Setiap pakan ternak domba mempunyai kandungan nutrisinya masing-masing dan probiotik mempunyai kandungan bakteri masing-masing sehingga akan mengubah kandungan nutrisi pada pakan ternak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kandungan nutrisi pakan ternak domba hasil fermentasi dengan menggunakan jenis rumput yang berbeda, khusus protein kasar dan serat kasar. Waktu penelitian dari bulan April sampai bulan Mei 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, analisis data menggunakan uji-t dengan 3 perlakuan dan 19 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara kandungan protein kasar dan serat kasar pada pakan ternak domba hasil fermentasi menggunakan jenis rumput yang berbeda. Hal ini ditunjukkan pada rumput odot dan pakchong memiliki nilai thitung protein kasar sebesar 0,08 dan nilai thitung serat kasar sebesar 0,13. Pada rumput odot dan rumput mombaca memiliki nilai thitung protein kasar sebesar 0,06 dan nilai ttabel serat kasar sebesar 0,8. Sedangkan pada rumput pakchong dan mombaca memiliki nilai thitung pada protein kasar sebesar 0,89 dan nilai thitung pada serat kasar sebesar sebesar 0,75. Semua thitung dari ketigaperlakuan tersebut nilainya lebih kecil dari nilai ttabel dengan taraf nyata ɑ: 5%.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. (2018). Populasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak Di Provinsi Jawa Barat (Ekor). (Online). https://jabar.bps.go.id/statictable/ 2018/03/16/383/populasi-ternak-menurut-kabupatenkota-dan-jenis-ternak-di-provinsi-jawa-barat-ekor-2016.html. (Diakses pada tanggal 06 Februari 2021).

Anonim. (2019). Apa Sih Rumput Odot Itu. http://bbptusapiperah.ditjenpkh. pertanian.go.id/?p=2863. (Diakses pada tanggal 14 Juni 2021).

Christiyanto, M., and Surahmanto. 2016. “Teknologi Tepat Guna Untuk Mencukupi Kontinuitas Kebutuhan Pakan Di KTT Muria Sari.” 29–35.

Gomez, K. A. & Gomez, A. A. 2015. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian.

Herlina, Eka, and Farida Nuraeni. 2015. “Formulasi Flakes Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Sebagai Pengganti Sarapan Yang Berpotensi Antoksidan.” Jurnal Ilmiah Farmasi 5(1):1–10. doi: 10.33751/jf.v5i1.189.

Nonatani.ID. (2021). Rumput Benggala. https://nonatani.id/rumput-benggala/.

Sariagri. (2021). Rumput Pakchong, Pakan Hijauan dengan Kadar Protein Kasar yang Tinggi. https://hortikultura.sariagri.id/65374/rumput pakchong-pakan-hijauan-dengan-kadar-protein-kasar-yang-tinggi. (Diakses pada tanggal 14 Juni 2021).

Sirait, Juniar. 2018. “Rumput Gajah Mini sebagai Hijauan Pakan untuk Ruminansia.” Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences 27(4): 167.

Soares, Anna Paula. 2020. “Produksi Rumput Benggala (Panicum Maximum Cv. Jacq Yang Diberikan Pupuk Bio-Slurry Babi.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.

Yasin, Muhammad, M. Asghar Malik, and M. Shafi Nazir. 2003. “Effect Of Different Spatial Arragements on Forage Yield, Yield Components and Quality of Mott Elephantgrass.” Pakistan Journal of Agronomy 2(1):5–28.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i2.6674

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.