NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL UPACARA ADAT MUPUNJUNG SITUS GUNUNG SURANDIL KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS

Muhammad Zafar Sidiq, Yeni Wijayanti, Dewi Ratih

Sari


Upacara Adat Mupunjung memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang proses Upacara Adat Mupunjung dan nilai-nilai kearifan lokal Upacara Adat Mupunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan upacara adat ini dilaksanakan setiap tahun sekali pada bulan Maulid yang sebulan sebelumnya telah di persiapkan untuk dana, sesaji, pusaka, panitia, dan situs. Prosesi pelaksanaan upacara adat dilaksanakan pada pagi hari dengan acara puncaknya yaitu tawasulan, membaca ikrar bubuka, wawacan Nabi Adam serta diakhiri dengan berdoa bersama. Nilai-nilai kearifan yang terkandung dalam Upacara Adat Mupunjung adalah nilai agama, nilai sosial, nilai bahasa, nilai seni, nilai sejarah, nilai budaya, nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai etika, nilai estetis.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Basyari, I. W. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Tradisi Memitu Pada Masyarakat Cirebon (Studi Masyarakat Desa Setupatok Kecamatan Mundu). Edunomic, Vol.2 No.1 hal. 47-56.

Berkah, H., Brata, Y. R., & Budiman, A. (2022). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Merlawu bagi Masyarakat Desa Kertabumi Kabupaten Ciamis. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 3(1), 123-130. doi: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i1.6014

Dewi, F. A & Fatmariza. (2020). Reaktualisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembangunan Nagari: (Studi Kasus di Nagari Canduang Koto Laweh. Journal of Civic Education Vol. 3, No.3, hal. 243–249.

Hartanto, A. F. A., Wijayanti, Y., & Nurholis, E. (2022). Nilai-Nilai Filosofis Tradisi Among-Among Desa Purwadadi Kabupaten Ciamis. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 3(1), 143-154. doi: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i1.6673

Herdiyanti. (2017). Pergeseran Modal Sosial dalam Pelaksanaan Upacara Adat Mandi Belimau di Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Jurnal Society, Vol.V, hal. 1–15.

Maryani, E. (2011). Kearifan Lokal Sebagai Sumber Pembelajaran IPS dan Keunggulan Karakter Bangsa. Bandung: Makalah Pada Konvensi Pendidikan Nasional IPS (KONASPIPSI).

Muslih, M. Hanif. T.T. (2019). Kesahihan Dalil Ziarah Kubur Menurut Al-Quran dan Al-Hadits. Semarang: PT Karya Toha Putra.

Nalurita, dkk. t.t. (2013). Fungsi Ronggeng Ibing Dalam Upacara Ngabungbang Di Desa Batulawang Kota Banjar. Universitas Pendidikan Indonesia. Hlm. 1-3.

Noho, Yumanraya dkk. (2018). Pengemasan Budaya Tak Benda “Paiya Lohungo Lopoli” Sebagai Atraksi Wisata Budaya di Gorontalo. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal-Aksara, Vol. 4, No. 02, Bulan Mei, Hal. 179.

PDSPK. (2016). Analisis Kearifan Lokal Ditinjau dari Keragaman Budaya. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan.

Siregar, Parlindungan. (2017). Tradisi Ziarah Kubur Pada Makam Keramat/Kuno Pendekatan Sejarah. Jurnal Islam And Humanities (Islam and Malay Local Wisdom) UIN Raden Fatah Palembang. Hal. 369-387.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Jakarta: Ombak.

Sudarto, S. (2021). Peningkatan Apresiasi Siswa Terhadap Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Media Tradisi Sedekah Laut Cilacap. Jurnal Artefak, 8(2), 203-212. doi: http://dx.doi.org/10.25157/ja.v8i2.6713

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wardah, E. S. (2014). Metode Penelitian Sejarah. Jurnal Tsaqofah 7. IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Serang.

Yulianti, D., Soedarmo, U. R., & Sondarika, W. (2022). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kesenian Kiliningan Di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis (2015-2020). J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 3(1), 111-122. doi: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i1.7003

Yunus, R. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Studi Empiris Tentang Huyula. Yogyakarta: Deepublish.

Wawancara

Daweng, 52 tahun. Juru Kunci situs Keramat Gunung Surandil, wawancara tanggal 27 Januari 2022, di Rancah, Ciamis.

Daja, 78 tahun. Juru Pelihara situs Keramat Gunung Surandil, wawancara tanggal 12 Maret 2022, di Rancah, Ciamis.

Ida, 42 tahun. Petani (masyarakat), wawancara tanggal 12 Maret 2022, di Rancah, Ciamis.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i3.8348

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.