Meningkatkan Kesegaran Jasmani Melalui Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa Kelas VIII SMP 04 Kecamatan Sungai Kakap

Autor(s): Rovi Pahliwandari
DOI: 10.25157/jkor.v6i2.4933

Abstract

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efisien, dan efektif. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani, (2) mengetahui seberapa banyak perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu siklus yang terdiri atas : adanya masalah-rencana tindakan-pelaksanaan tindakan-evaluasi dan refleksi. Subyek yang digunakan sebanyak 41 siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya adalah melalui aktivitas jasmani. (2) pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani (3) Dalam proses pendidikan jasmani diperlukan adanya modifikasi dan variasi pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran ada dampak perubahan motivasi dan sekaligus tingkat kesegaran jasmani siswa. Hal ini disebabkan karena mereka dapat belajar sambil bermain. Dengan kegiatan ini pula kemampuan kognitif, afekfif dan psikomotorik siswa dapat berkembangPhysical education was a learning process through physical activities designed to improve physical fitness, develop motor skills, knowledge, healthy living behavior, be active, sportsmanship, and emotional intelligence. The learning experiences presented will help students to understand why humans move and how to carry out movements safely, efficiently, and effectively. This study aims to: (1) find out the differences in the physical fitness level of students who are taught with the learning model with the play approach in physical education, (2) find out how many differences in the physical fitness level of students taught by the learning model with the play approach in physical education. This study uses a classroom action research method which is a cycle consisting of: there is a problem-action plan-action-evaluation and reflection. The subjects used were 41 students. The results of the study concluded that: (1) There are many factors that can affect a person's physical fitness level, one of which is through physical activity. (2) physical education can be used as a form of student activity in an effort to maintain and improve physical fitness. (3) In the physical education process, modification and variation of learning is required. The results of this study indicate that with the learning model with a play approach in learning there is an impact of changes in motivation and at the same time the level of physical fitness of students. This is because they can learn while playing. With this activity, students' cognitive, affective and psychomotor abilities can also develop.

Keywords

Kesegaran Jasmani, Pendekatan Bermain

Full Text:

PDF

References

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI Cetakan Ketigabelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru. Cetakan Keempat. Bandung: Yrama Widya.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan. Cetakan Ketujuh. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wirartha, I.Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Andi OffsetMedicine, 37(>3), 197–206. https://doi.org/10.1136/bjsm.37.3.197

Taylor, Rod S. Brown. (2004). Exercise-based rehabilitation for patients with coronary heart disease: Systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. American Journal of Medicine, 116(10), 682–692. https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2004.01.009

Tudor-Locke, C. E., & Myers, A. M. (2001). Challenges and opportunities for measuring physical activity in sedentary adults. Sports Medicine, 31(2), 91–100. https://doi.org/10.2165/00007256-200131020-00002

Vital, F., Kuczmarski, R. J., Ogden, C. L., Grummer-strawn, L. M., Activity, P., Flegal, K. M., … Johnson, C. L. (2000). CDC Growth Charts: United States. Advance Data, Jun 8(314), 1–27.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.