PELATIHAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI PERTAHANAN SIPIL (HANSIP) DI DESA KERTAHAYU KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS
Agus Budiman, Egi Nurholis, Terra Erlina
Abstract
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah: Mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jatidiri bangsa indonesia, seperti : Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat Indonesia Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di perjuangkan terus menerus. Paham integralistik/ cara berfikir integralistik menurut Prof. Mr. Soepomo akan memperkokoh wawasan kebangsaan. Ideologi Pancasila melandasi wawsan kebangsaan kita. Globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk perdamaian dunia. Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga bangsa Indonesia harus hati-hati agar tidak teradu domba.The core concept of nationalism is the loyalty of citizens to their nation. Forms of loyalty to the Indonesian people include: Recognizing that Indonesian citizens are consciously supporting the ideals and goals that constitute the identity of the Indonesian nation, such as: Achieving national unity and integrity Achieving harmony, harmony and balance in all aspects of life Achieving fair welfare is born mind for all Indonesian society Occupying humans according to their nature, dignity and dignity Prioritizing deliberation to reach consensus in dealing with various problems Be based on faith and piety towards God Almighty. National insight must be guarded, maintained and strived for continuously. Integralistic understanding / integralistic thinking according to Prof. Mr. Soepomo will strengthen national insight. The Pancasila ideology underlies our national understanding. Globalization will have a positive impact if it is aimed at world peace. Modern war is difficult to identify as a real form of warfare, so that the Indonesian people must be careful not to be pitted against each other.
Keywords
Pelatihan; Wawasan Kebangsaan; Perlindungan Masyarakat
References
Rahayu, A.S. (2014). Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn).
Suhady, I dan A.M. Sinaga. (2006). Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suhady, I dan A.M. Sinaga. (2006). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
DOI:
http://dx.doi.org/10.25157/ag.v2i2.4107
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
____________________________________________________________________________________
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Galuh
Jl. Arya Janggala No. 11 Ciamis 46274
Telepon: (0265) 775295, Fax: (0265) 776787
Email: abdimasgaluh@gmail.com
Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Atribution ShareAlike 4.0 Internasional License
____________________________________________________________________________
Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat diindeks oleh: