Abstract
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan eterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, kenyataannya beberapa siswa masih enggan untuk mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. Banyak alasan yang mereka sampaikan, mulai dari pura-pura sakit, capek, sampai pada keluhan tidak kuat berolahraga dan sebagainya, sehingga keberhasilan pendidikan penjaskes makin menurun. Setelah dilakukan studi pendahuluan diperoleh kenyataan bahwa banyak faktor yang menyebabkan permasalahan di atas. Dua faktor di antaranya adalah sarana prasarana penjas dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjas.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pengaruh sarana prasarana penjas terhadap kinerja guru penjas?; (2) Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjas?; dan (3) Bagaimana pengaruh sarana prsarana pendidikan dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjas?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Ingin mengetahui pengaruh sarana prasarana penjas terhadap kinerja guru penjas; (2) Ingin mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjas; dan (3) Ingin mengetahui pengaruh sarana prasarana penjas dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjas. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif, yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki. Adapun sampel penelitian ini diambil berdasarkan teknik total sampling. Dengan demikian maka sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi yaitu 24 orang responden. Berdasarkan hasil pengolahan data pada masing-masing variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) sarana prasarana Penjas berpengaruh positif terhadap kinerja guru penjas. Semakin baik sarana prasarana Penjas, maka akan semakin tinggi kinerja guru penjas; (2) gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru Penjas. Semakin tinggi gaya kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin tinggi pula kinerja guru Penjas; dan (3) manajemen inovasi dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru Penjas. Dengan demikian semakin baik Sarana Prasarana Penjas dan semakin tinggi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah akan semakin meningkat Kinerja Guru Penjas.Kata kunci : Sarana Prasarana Penjas ,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru.
References
Depdiknas, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006. Jakarta:
depdiknas.
Depdiknas,2004. Panduan Penilaian Kinerja
Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005, Jakarta:
depdiknas.
Lipham James M.1985. The Principal
Concepts, Competencies, and Cases.
NewYork: Longman Inc.
Soepartono,2000. Pendidikan dan
Pembangunan, Tantangan bagi
Pembaharuan Pendidikan. Bandung:
Ganaco NV.
Sutisna O. 1985. Administrasi Pendidikan
Dasar Teoretis untuk Praktik Profesional.
Bandung: Angkasa.
Wahjosumidjo, 2002. Kepemimpinan Kepala
Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Press.