ANALISIS EFISIENSI SERTA BREAK EVENT POINT KERIPIK BELEDAG (STUDI KASUS PADA AGROINDUSTRI “DUA PUTRA” DI DESA AWILUAR KECAMATAN LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS)

Hasnan Habib Nurjaman, Muhamad Nurdin Yusuf, Budi Setia

Abstract


ABSTRAKAgroindustri pada usaha skala kecil ataupun rumah tangga menjadi salah satu agroindustri yang dapat mendukung perekonomian Indonesia menuju perubahan dari sektor pertanian ke basis ekonomi non pertanian. Adanya suatu inovasi pada sebuah bahan baku maka akan memberikan nilai tambah. Keripik beledag merupakan produk olahan yang menggunakan bahan baku singkong. Penelitian ini dilaksanakan di agroindustri keripik beledag “Dua Putra” yang bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya penerimaan, pendapatan dan efisiensi keripik beledag “Dua Putra”, juga untuk mengetahui: (2) besarnya BEP dari agroindustri keripik beledag “Dua Putra”. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data berupa wawancara dengan instrument kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai tambah yang diperoleh dari produksi keripik beledag “Dua Putra” yaitu (1) biaya produksi Rp 1.585.679,72, biaya penerimaan Rp 3.240.000.00, dan memperoleh pendapatan Rp 1.654.320,28, sehingga nilai efisiensi yaitu 2,04 sehingga layak untuk diusahakan karena nilai efisiensi nya lebih dari Rp 1. (2) Break Event Point volume produksi usaha agroindustri keripik beledag yang diperoleh sebesar 72 kg, artinya agroindustri keripik beledag akan mengalami titik impas jika produksi yang diperoleh sebesar 35,24 kg. BEP harga sebesar Rp. 45.000, dalam arti usaha agroindustri keripik beledag mengalami titik impas apabila harga per kg yaitu Rp 22.000.Kata Kunci: Agroindustri, Efisiensi, Break Event Point (BEP) ABSTRACTAgro-industry in small or household scale businesses is one of the agro-industry that can support the Indonesian economy towards a change from the agricultural sector to a non-agricultural economic basis. The existence of an innovation in a raw material will provide added value. Beledag chips are processed products that use cassava as raw material. This research was conducted in the "Dua Putra" beledag chip agroindustry which aims to determine: (1) the cost of acceptance, income and efficiency of the "Dua Putra" beledag chips, also to find out: (2) the BEP value of the "Dua Putra" beledag chips agroindustry . The research method used is quantitative with purposive sampling technique. The technique used for data collection was in the form of interviews with a questionnaire instrument. Based on the research results, it is known that the added value obtained from the production of "Dua Putra" beledag chips is (1) production costs Rp. 1,585,679.72, revenue costs Rp. 3,240,000.00, and earns Rp. namely 2.04, so it is feasible to cultivate because the efficiency value is more than Rp. 1. (2) Break Event Point The production volume of the calfwood chips agroindustry obtained is 72 kg, meaning that the calsella chips agroindustry will experience a breakeven point if the production obtained is 35, 24 kgs. BEP price of Rp. 45,000, in the sense that the beledag chips agro-industry business has a break-even point if the price per kg is Rp. 22,000.Keywords: Agroindustry, Efficiency, Break Event Point (BEP)



DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v11i3.10646

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-2754011

Email: agroinfogaluh@gmail.com


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh diindeks oleh: