Identifikasi Angiospermae di Air Terjun Tirtowati, Kabupaten Semarang

Lussana Rossita Dewi, Sekar Ode Nendra, M. Arma Dananjaya, Agung Nuryadi

Sari


Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup yang bakal bijinya selalu dikelilingi oleh badan yang terbuat dari karpel yang disebut bakal biji. Angiospermae memiliki lebih dari 250.000 spesies (sekitar 90% dari semua spesies tumbuhan), dan merupakan tumbuhan yang paling melimpah dan tersebar luas dari semua tumbuhan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian identifikasi keanekaragaman tumbuhan Angiospermae di Kawasan Air Terjun Tirtowati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan Angiospermae di Air Terjun Tirtowati, Kabupaten Semarang. Melalui survei lapangan, diidentifikasi 10 spesies tanaman Angiospermae yang mencakup beberapa suku tumbuhan yang berbeda, seperti Myrtaceae, Poaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Malvaceae, Rubiaceae, Musaceae, dan Thymelaeaceae. Keanekaragaman tumbuhan ini menunjukkan adanya kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan tanaman di sekitar air terjun. Hasil identifikasi ini memberikan pemahaman tentang keanekaragaman hayati di wilayah tersebut, serta potensi untuk konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam. Informasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengenal dan memanfaatkan tanaman-tanaman Angiospermae di sekitar air terjun Tirtowati. Penelitian lebih lanjut tentang ekologi dan kegunaan tumbuhan ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Referensi


Akbar. & Alfarizi, M. (2011). Analisis Komparasi Antimikrobial Macaranga tanarius (2011). Jakarta: Universitas Brawijaya Malang.

Balai, E. E., Kerajinan, B., & Batik, D. (s.d.). Bambu ater (Gigantochloa atter) sebagai Bahan Subtitusi Kayu pada Ukiran Asmat. Bamboo Atter (Gigantochola atter) as Wood Substitution on Asmat Carving.

Cambaba, S., & Kasi, P. D. (2022). Karakteristik Stomata Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana) Berdasarkan Waktu Pengambilan Sampel Yang Berbeda. Cokroaminoto Journal of Biological Science, 4(1), 19-25.

Djaenudin, U. D., Marwan H., Subagyo H., dan Hidayat. 2003. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Irawan, B., Kusmoro, J. & Rahayuningsih, S.R. (2007) Kajian taksonomi kultivar durian di Kabupaten Subang, Jawa Barat. [Online] Tersedia pada: http://repository.unpad.ac.id/2156/1/kajian_taksono mi_kultivar_durian.pdf [Diakses 10 Juli 2023]. Kehutanan Bogor, Bogor.

Klasifikasi dan Morfologi Pisang (Musa parasidica) (2017, Mei, 26). Sampul Pertanian. [Diakses 11 Juli 2023]. https://www.sampulpertanian.com/2017/05/klasifikasi-dan- morfologi-pisang-musa.html

Kurniawati, N., & Martono, E. (2015). Peran Tumbuhan Berbunga Sebagai Media Konservasi Artropoda Musuh Alami. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(2), 53–59.

Lystyawati (2018). Keanekaragaman Tumbuhan Angiospermae di Kawasan Taman Nasional Matalawa Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi. Vol.6 (2) (2023): hal. 174.

M. Burhan Rubai Wijaya, Dwijanto, A. N. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Munding Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang untuk Mendukung Program Desa Wisata Alam dan Religi. Snkppm, 1(1), 581 586.

Nugroho,Yusantyo et al. (2022). Keanekaragaman Flora di Area PT Borneo Indobara Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Banjarbaru : CV. Banyubening Cipta Sejahtera.

Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT. Agro Media Pustaka hlm 124- 132.

Poniran. (1997). Budidaya Gaharu. Pusat Penyuluhan Kehutanan, Departemen

Prasetyo, AE., Lubis, I., & Budiman, A. (2021). Pemodelan 3D Virtual Realitypada Tumbuhan Angiospermae sebagai Media Pembelajaran. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi. Vol. 1, No.1, pp. 158-165.

Rahardjo, P. 2012. Kopi. 1 ed. Diedit oleh T. Q.D. Jakarta: Penebar Swadaya.

Raihan, C., Nurasiah, N., & Zahara, N. (2019). Keanekaragaman Tumbuhan Lumut (Bryophyta) di Air Terjun Peucari Bueng Jantho Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Biotik, 5(1).

Sumarna, Y. (2002). Budidaya Gaharu, Cet. Ke-1. Penebar Swadaya, Jakarta.

Syahadat R. M., Putra, P. T., & Patih, T. (2017). Meningkatkan Keindahan Arsitektural Jembatan Surya Lembayung Kebun Raya Bogor dengan Tanaman Lanskap. Jurnal Arsitektur Lansekap, 3(1), BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (2) (2020): hal. 162-170 170 23. https://doi.org/10.24843/jal.2017.v03.i01.p03

Tangendjaja, B., E. Wina, T. Ibrahim, dan B. Palmer. 1992. Kaliandra (Caliandra calothyrsus) dan Pemanfaatannya. Balai Penelitian Ternak dan The Australian Center for International Agricultural Research.

Tjitrosoepomo, G. (2001). Morfologi Tumbuhan, Gajah Mada University press, Yokyakarta.

Wanajih. (2022, Desember, 5). Pohon Sonokeling: Klasifikasi Ciri-Ciri Manfaat dan Cara Budidaya (2022). Lindungi Hutan. [Diakses 11 Juli 2023]. https://lindungihutan.com/blog/serba-serbi-pohon-sonokeling/?amp=1

Wayan N. F. U., Agung, A. K. K. (2016, October). Pendekatan Fisik dan Ekologis Penggunaan Pohon Asam Jawa Sebagai Tanaman Tepi Jalan di Sekeliling Trotoar Lapangan Puputan Badung, Denpasar. E-Jurnal Arsitektur Lansekap, 2016, 2(2), 181-185.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jpb.v12i2.16285

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Jurnal ini terindeks :

Google Schoolar Garuda Dimension Crossref SINTA