PERBANDINGAN VEGETASI PADA EKOSISTEM HUTAN PANTAI DAN HUTAN DATARAN RENDAH DI CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN

Bahana Aditya Adnan, Purnomo Purnomo

Sari


Kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran memiliki ekosistem yang cukup beragam, antara lain ekosistem pantai, ekosistem hutan dataran rendah, dan ekosistem hutan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan vegetasi pada ekosistem hutan pantai dan hutan dataran rendah di wilayah Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Penelitian ini dilakukan pada 2 lokasi di kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran yaitu Pasir Putih sebagai ekosistem hutan pantai dan Badeto sebagai ekosistem hutan dataran rendah. Metode yang digunakan adalah Line transect dan pengambilan sampel menggunakan kuadrat. Hasil penelitian menunjukan di Cagar Alam Pananjung Pangandaran ditemukan sebanyak 20 spesies terdiri dari 20 famili dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda diantaranya semai, tiang dan pohon. Hasil perhitungan INP pada tingkatan semai pada kedua ekosistem menunjukan didominasi oleh Alchornea rugosa (hutan pantai 57,6 % dan hutan dataran rendah 36,34 %). Spesies pada tingkatan tiang pada kedua ekosistem didominasi oleh Syzygium antisepticum (hutan pantai 68,24 % dan hutan dataran rendah 37,68 %). Tingkatan pohon pada ekosistem hutan didominasi oleh Barringtonia asiatica (73,58 %) dan pada ekosistem dataran rendah oleh Syzygium antisepticum (78,57 %). Keanekaragaman spesies pada setiap lokasi termasuk kedalam tingkat keanekaragaman yang sedang karena nilai H’ yang didapatkan antara rentang 1 sampai dengan 3.

Teks Lengkap:

Download PDF

Referensi


Adnan, B. A., Hadisusanto, S., Purnomo. (2021). Rafflesia patma Blume in Pananjung Pangandaran Nature Reserve, West Java: Population Structure, Distribution Patterns, and Environmental Influences. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 6(3), 1-11.

Amirina, W., Arifin, Y. F., Prihatiningtyas, E. (2019). Analisis Vegetasi Dan Jenis Vegetasi Dominan Yang Berasosiasi Dengan Manggarsih (Paramerian laevigata) Di Kawasan Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(6), 1140-1148.

Arrijani. (2008). Struktur dan komposisi vegetasi zona montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas, 9(2), 134-141.

Atsbha, T., Desta, A. B., Zewdu, T. (2019). Woody species diversity, population structure, and regeneration status in the Gra-Kahsu natural vegetation, southern Tigray of Ethiopia. Heliyon, 5.

Azrai, E. P., & Heryanti, E. (2015). Biodiversitas Tumbuhan Semak Di Hutan Tropis Dataran Rendah Cagar Alam Pangandaran, Jawa Barat. Prosiding Semirata, 403-408.

Dar, J.A. & Sundarapandian, S. (2016). Patterns of plant diversity in seven temperate forest types of Western Himalaya, India. Journal of Asia-Pacific Biodiversity, 9(3), 280-292.

Dendang, B., & Handayani, W. (2015). Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(4), 691-695.

Dunggio, I., & Gunawan H. (2009). Telaah sejarah kebijakan pengelolaan taman nasional di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 6(1), 43-56.

Ewusie, J. Y. (1990). Pengantar ekologi tropika. Yogyakarta: Kanisius.

Kartawinata, K., Purwaningsih, Partomihardjo, T., Yusuf, R., Abdulhadi, R., Riswan, S. (2008). Floristic and structure of a lowland dipterocarp forest at Wanariset Samboja, East Kalimantan, Indonesia. Reinwardtia, 12(4), 301-323.

Kenfack, D., Chuyong, G. B., Condit, R., Russo, S. E., Thomas, D.W. (2014). Demographic Variation and Habitat Specialization of Tree Species in A Diverse Tropical Forest of Cameroon. Forest Ecosystem, 1(1), 1–13.

Mueller-Dombois, D., & Ellenberg H. (1974). Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley & Sons.

Nurjaman, D., Kusmoro, J., Santoso, P. (2017). Perbandingan Struktur Dan Komposisi Vegetasi Kawasan Rajamantri Dan Batumeja Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Biodjati, 2(2), 167-179.

Nursal., Suwondo., Sirait, I. N. (2013). Karakteristik Komposisi Dan Stratifikasi Vegetasi Strata Pohon Komunitas Riparian Di Kawasan Hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Biogenesis, 9(2), 39-46.

Poulter, B., Qian, S. S., Christensen, N. L. (2009). Determinants of coastal treeline and the role of abiotic and biotic interactions. Plant Ecology, 202, 55-66.

Prance, G. T. (2012). A revision of Barringtonia (Lecythidaceae). Allertonia, 12: 30–36.

Rohmah, A., Setiyawati, E., Lasmawati, F., Herawati, D., Kurniasih, S. (2018). Analisis Vegetasi Hutan Pantai Di Titik Barat Pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon. Prosiding Seminar Nasional Simbiosis III. 126-135.

Setiarno., Hidayat, N., Bambang, T. A., Luthfi, M. (2020). Komposisi Jenis dan Struktur Komunitas Serta Keanekaragaman Jenis Vegetasi di Areal Cagar Alam Bukit Tangkiling. Jurnal Hutan Tropika, 15(2), 150–162

Solfiyeni., Chairul., Marpaung, M. (2016). Analisis Vegetasi Tumbuhan Invasif di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai, Sumatera Barat. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 743-747.

Sourav, M. S. H. (2019). Barringtonia asiatica (Lecythidaceae), a new record for the flora of Bangladesh. Tropical Plant Research, 6(2), 335–337.

Sujarwo, W. & Darma, I. D. P. (2011). Analisis Vegetasi dan Pendugaan Karbon Tersimpan Pada Pohon di Kawasan Sekitar Gunung dan Danau Batur Kintamani Bali. Jurnal Bumi Lestari,11(1), 85-92.

Sukistyanawati, A., Sepiastini, W., Makmun, S., Andriyono, S. (2016). Analisis Vegetasi Hutan Pantai, Hutan Tropis Daratan Rendah Dan Ekosistem Mangrove Di Cagar Alam Pulau Sempu. Journal of Marine and Coastal Science, 5(1), 22-35.

Susanto, D., Faida, L. R. W., Sunarto. (2019). Pemodelan Efektivitas Hutan Pantai di Cagar Alam Pananjung Pangandaran Sebagai Buffer Tsunami. Jurnal Ilmu Kehutanan, (13), 4-14.

Veldkamp, E., Schmidt, M., Powers, J.S., Corre, M. D. (2020). Deforestation and reforestation impacts on soils in the tropics. Nat Rev Earth Environ, 1, 590–605.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jpb.v11i1.9954

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-sa4.footer##



 
Jurnal ini terindeks :