MORALITAS DAN DISKRIMINATIF TUTURAN YOUTUBER GAMING PADA GAME ONLINE MOBILE LEGEND

Jajang Choeru Rohman

Abstract


ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan karena sebagian besar orang saat ini suka dalam bermain game dan juga menonton Youtube. Untuk itu sudah menjadi kewajaran bagi mereka mengenal baik buruknya sebuah tuturan yang sering dilontarkan ketika bermain game. Baik berasal dari pengaruh Youtuber Gaming maupun lingkungan sekitar. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi dan tidak berupa angka-angka. Hasil penelitian sebagai berikut: tuturan yang diucapkan para Youtuber memiliki makna tersendiri. Moralitas dan diskriminatif sering terjadi manakala konten-konten yang diunggah oleh Youtubernya memuat tuturan yang bersifat Moralitas dan Diskriminatif. Mobile Legends merupakan salah satu game online yang banyak diminati dari anak-anak hingga orang dewasa banyak memainkannya. Bahasa tulis adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung, dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan dapat dimengerti oleh penerima. Youtuber yang bergelut dalam konten gaming Mobile Legends seringkali menggunakan tuturan yang dapat memicu adanya umpatan Moralitas dan Diskriminatif yang ditujukan pada lawan dalam gamenya. Permasalahan yang timbul dari permainan Mobile Legend ini telah menyebabkan pemain sering melakukan tindakan kekerasan verbal kepada satu timnya atau lawanya berupa umpatan.Tindakan inimerupakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak penutur kepada orang yang diberi tuturan dengan sebuah kata atau kalimat yang kasar berupa mencela, menghina, dan merendahkan.Kata Kunci : Tuturan, Youtuber, Moralitas, Diskriminatif, Mobile Legend

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Almajid, M. R. (2019). Tindak Verbal Abuse dalam Permainan Mobile Legend di Indonesia: Kajian Sosiolinguistik. Estetik, 2(2), 171-182.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azizah, H. (2020). Konten Kreatif Youtube Sebagai Sumber Penghasilan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Youtuber Kota Metro) (Doctoral dissertation, IAIN Metro).

Chaer, A. (2010). Kesantunan berbahasa. Rineka Cipta..

Chaer, Abdul. 2012.linguistikumum. Jakarta: PT RinekaCipta.

Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an. Surat Al-Anam :32. Solo. Qomari.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Eriyanti, F. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah: Aplikasi Teori Emile Durkheim tentang Moralitas dan Pendidikan Moral. Jurnal Demokrasi, 5(2).

Nababan, P.W.J. (1987). Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Pengembangan Lembanag Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Nazir. 2011. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia.

Saddhono. (2009). Pengantar Teori Bahasa . Bandung: Gramedia.

Sinulingga, S. P. (2016). Teori Pendidikan Moral Menurut Emile Durkheim Relevansinya Bagi Pendidikan Moral Anak Di Indonesia. Jurnal Filsafat, 26(2), 214-248.

Sujana. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Tarigan. 2015. Berbicara Sebagai suatu keterampilan dalam berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v5i2.7018

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 DIKSATRASIA


Diksatrasia indexed by:

    

 

View Diksatrasia Stats


      Lisensi Creative Commons

Jurnal Diksatrasia at http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/diksatrasia is licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.