Sari
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh atlet Kabupaten Ciamis. Hal ini terlihat dari tidak adanya atlet untuk Cabang Olahraga (Cabor) pengembangan, yang meliputi: dance, sepatu roda, yudo, dan bilyard, rendahnya kemampuan para atlet Kabupaten Ciamis. Hal ini dapat terlihat dari kegagalan atlet dalam mencapai prestasi di ajang Porda pada tahun 2014, dimana Kabupaten Ciamis hanya menduduki peringkat ke-26 dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, kurangnya tingkat kedisiplinan para atlet. Contohnya: ada sebagian atlet yang sering terlambat hadir dalam pelatihan maupun pertandingan, dan kurang terjalinnya kerjasama antara atlet dengan atlet maupun antara atlet dengan pembina. Contohnya: adanya konflik kepentingan (kemauan) antara atlet dengan pembina. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, diduga karena kurangnya pembinaan awal dalam mengikuti olahraga, kurangnya pembinaan fisik maupun jasmani serta pembinaan strategi untuk mencapai kemenangan, kurangnya pembinaan dan pembuktian praktek pelatihan yang baik, dan kurangnya penggerak dan pendorong untuk mewujudkan kemampuan fisik, teknik maupun taktik dalam aktivitas olahraga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan metode survey. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket(kuesioner), wawancara, dan observasi. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode statistik parametik untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan cara mencari koefisien korelasi product moment, koefisien determinasi, dan uji signifikansi (uji t).Dari hasil penelitian diperoleh tingkat korelasi antara pembinaan atlet oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga dengan prestasi atlet di Kabupaten Ciamis memiliki hubungan yang sangat kuat dan mempunyai arah positif dengan nilai r = 0,82. Besarnya pengaruh pembinaan atlet oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga terhadap prestasi atlet di Kabupaten Ciamis adalah sebesar 67,24%, sedangkan sebesar 32,76% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lainnya. Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa thitung> ttabel (11,28> 1,999), maka Ho = ditolak dan Ha = diterima. Artinya hipotesis yang diajukan yaitu pembinaan berpengaruh positif terhadap prestasi, dapat diterima atau teruji kebenarannya. Upaya peningkatan prestasi atlet yaitu dengan melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan dan melengkapi fasilitas sarana dan prasarana latihan untuk para atlet sehingga prestasi atlet Kabupaten Ciamis dapat meningkat. Kata Kunci: Pembinaan dan Prestasi Atlet
Referensi
Irianto, Djoko Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY.
Sedarmayanti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Edisi Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Thoha, Miftah. 2011. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana.
Yusuf, Burhanuddin. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Keuangan Syariah. Cetakan ke-1. Jakarta: Rajawali