Sari
Penelitian ini dilatarbelakangi belum adanya dana yang cukup untuk mengembangkan objek wisata Karangkamulyan, objek wisata Karangkamulyan belum dapat menyerap tenaga kerja, belum terjaganya daya dukung lingkungan di sekitar objek wisata Karangkamulyan, dan pengelolaan sampah dirasakan belum maksimal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengembangan potensi wisata Karangkamulyan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis? 2) Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengembangan potensi wisata Karangkamulyan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis? 3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan potensi wisata Karangkamulyan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis?. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Sumber data primer yang merupakan salah satu informan atau narasumber untuk penelitian ini sebanyak 13 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini yaitu Data reduction/Reduksi data,Data display/Penyajian data dan Conclusion drawing / Verification. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: 1) Pengembangan potensi wisata Karangkamulyan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis pada umumnya telah dilaksanakan dengan baik. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi berupa kurangnya anggaran, belum ada kerjasama, kurangnya penyuluhan, pelatihan dan pembinaan, minimnya pengalaman dan pendidikan, minimnya jumlah pengunjung yang datang, kurangnya daya dukung dari lingkungan masyarakat, kurangnya kesadaran untuk menghormati dan menghargai nilai budaya sendiri, minimnya sosialisasi, tidak adanya sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat, minimnya tempat sampah dan kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya koordinasi. 3) Upaya-upaya yang dilakukan yaitu dengan mengajukan permohonan penambahan anggaran, mencari pihak donatur, mengajak para pengusaha ekonomi kreatif, bekerjasama dengan dinas terkait, bimbingan dan pembinaan, menambah fasilitas, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, membuat regulasi, penegakan aturan melalui pemberian sangsi, menambah sejumlah petugas kebersihan, penyediaan alat-alat kebersihan, pemasangan spanduk dan adanya himbauan dan memberikan kepercayaan dan memfasilitasi komunitas-komunitas di masyarakat dan upaya untuk mengikutsertakan komunitas adat dalam kegiatan-kegiatan pengembangan objek wisata. Kata Kunci:Pengembangan, Potensi Wisata, Karangkamulyan
Referensi
Anindita, TA. 2012. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Oleh Pemerintah Pekanbaru. Riau: Universitas Riau
Kurniawan, A. 2015.Transpormasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan
Meyers, K. 2009. Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jakarta: Unesco Office
Pendit, N. 2010.Ilmu Pariwisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti
Sinaga, S. 2010. Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Sumut: Jurnal Ilmu Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
Sunaryo, B. 2013.Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media
Suwantoro, G. 2009. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.