Sari
ABSTRAKBerdasarkan hasil observasi efektivitas kinerja Tenaga Penggerak Desa dan Kelurahandalam realisasi program KB di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis kurang dilaksanakan denganoptimal. Hal ini dikarenakan Tenaga Penggerak Desa (TPD) dalam penyuluhan kurangmelakukan pendekatan secara personal/perorangan, Tenaga Penggerak Desa (TPD) hanyamemberikan materi bersifat teoritis tanpa didukung oleh peragaan, Minimnya alat bantupenyuluhan yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antarapenyuluh dengan sasaran sehingga pesan atau informasi kurang jelas dan nyata. Berdasarkanlatar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah : 1) Bagaimanaefektivitas kinerja Tenaga Penggerak Desa dan Kelurahan dalam realisasi program KB diKecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis?, 2) Bagaimanakah hambatan-hambatan dalammewujudkan efektivitas kinerja Tenaga Penggerak Desa dan Kelurahan dalam realisasi programKB di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis?, 3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untukmengatasi hambatan-hambatan dalam mewujudkan efektivitas kinerja Tenaga Penggerak Desadan Kelurahan dalam realisasi program KB di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis?Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Informan sebanyak13 orang yang terdiri dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas PPKBP3A Kecamatan CiamisKabupaten Ciamis sebanyak 1 orang, Tenaga Penggerak Desa (TPD) di Kecamatan CiamisKabupaten Ciamis sebanyak 6 orang, Mitra kerja Program KB Tingkat Desa dalam hal ini KaderSebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasidan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melaluipengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan sehingga dapatmenjawab permasalahan dalam penelitian.Berdasarkan hasil penelitian bahwa efektivitas kinerja Tenaga Penggerak Desa danKelurahan dalam realisasi program KB di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis kurangdilaksanakan dengan optimal. hal ini di karenakan Tenaga Penggerak Desa yang kurang pro aktifuntuk menggerakan kader dalam menyususun jadwal pertemuan, kurangnya merangkul tokohmasyarakat baik formal maupun non formal menyebabkan kurang mendapatkan dukungan,kurangnya transparansi sumber dana dari kantor, kurangnya pemahaman dari para petugas TPDterkait dengan penggunaan sumber alokasi dana yang harus di gunakan secara efektif dan efisien,kurangnya dilakukan pengawasan oleh pimpinan sehingga kurang mengetahui kesesuaian atarapelaksanaan dengan kondisi di lapangan.Adanya hambatan-hambatan yang dirasakan seperti kurangnya kepedulian sebagianmasyarakat yang mau menjadi kader, masih ada sebagian petugas TPD yang kurangmempersiapkan perencanaan yang matang, kurangnya transparansi sumber dana dari kantor,belum adanya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang penggunaan alokasi dana yangefektif dan efisien, adanya petugas TPD yang jarang turun langsung ke lapangan, masih adapetugas TPD yang kurang lengkap dalam membuat laporan, belum adanya pusat konseling diDesa, kurangnya dilakukan sosialisasi. Adanya upaya-upaya yang dilakukan seperti merangkultokoh formal dan informal untuk mengajak dan memilih masyarakat untuk mau berpartisipasi,mempersiapkan perencanaan yang matang dan merangkul semua elemn masyaraka, memintakepada pimpinan untuk menyampaikan sumber dana secara transparan, mengeluarkan petunjukpelaksanaan dan petunjuk teknis tentang penggunaan alokasi dana yang efektif dan efisien,memberikan sanksi administrasi sampai dengan sanksi yang terberat terhadap para petugas TPDyang jarang turun langsung ke lapangan, memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap parapetugas TPD cara pembuatan laporan, menyediakan pusat konseling di Desa/Kelurahan,melakukan sosialisasi dengan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan informasi terkaitdengan program KB.
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Perusahaan
cetakan pertama, penerbit PT. Remaja
Rsodakarya. Bandung
Sudirman. 2002. Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Efektifitas Pelayanan.
Bandung: Primako Akademika.
Subagyo, Pangestu. 2004. Statistik Terapan.
Yogyakarta: BPFE.
Sumber Perundang-undangan
BKKBN. 2012. Evaluasi Program Kependudukan
dan KB. Semarang