Abstract
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berakhlakul karimah, berbudi pekerti luhur dan sehat lahir batin. Dengan demikian diperlukan pendidik yang berkualitas, sebagai teladan bagi peserta didik karena mutu guru yang berkualitas akan berimplikasi pada peningkatan mutu bagi peserta didiknya. Akan tetapi, kondisi aktual yang terjadi saat ini bahwa pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemerosotan. Kemerosotan pendidikan terkait dengan merosotnya mutu guru. Sebagian guru di Indonesia dianggap mutunya rendah. Berdasarkan latar belakang masalah, dapat ditarik beberapa perumusan, yaitu: 1) Bagaimana sikap dan perilaku profesional guru di SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya? 2) Apakah dengan kegiatan supervisi klinis dapat meningkatkan sikap profesional guru SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya? Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan sekolah yang lazim disebut PTS. Penelitian ini dilaksanakan di SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya. Profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran di SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya setelah supervisi klinis melalui kunjungan kelas dalam kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan melalui hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai rata-rata 75,45 dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 86,76, maka terjadi peningkatan sebesar 11,31 %. Guru SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya setelah disupervisi melalui kunjungan kelas pra pengembangan yaitu kemampuan menyusun satuan kegiatan harian yang sekaligus dapat mengalami peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Peningkatan kemampuan guru tersebut dapat dibuktikan dari hasil penilaian pra pembelajaran pra siklus menunjukkan rata-rata 58,99 dan pada siklus I meningkat sebesar 10,42 % dengan nilai rata-rata 69,41, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 19,15 % menjadi 88,56 dengan kategori baik. Peningkatan kemampuan guru dalam pra pembelajaran/satuan kegiatan harian tersebut sekaligus diikuti dengan peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai sebesar 71,35 dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 83,70, maka terjadi peningkatan sebesar 12,35 %. Dengan demikain dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan supervisi klinis dengan kunjungan kelas dan meningkatakan profesionalisme guru dalam melaksanakan pra pembelajaran/satuan kegiatan harian dan dapat mengingkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran di SD Wilayah Binaan Kecamatan Purbaratu Tasikmalaya.Kata Kunci : Sikap Profesionalisme Guru, Supervisi Klinis
References
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja. Rosdakarya. Bandung.
A.M, Sardiman.2006. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Hamalik Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Anton, M. Moeliono. 1993. Tata Bahasa Indonesia Baku Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya
Ali, Muhammad. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amani
Azwar, S. 2000. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ronnie M. Dani, 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Ahmad Azhari 2003, Supervisi Rencana. Program Pembelajaran, Jakarta, Rian. Putra.