MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SD NEGERI CIBANJARAN KECAMATAN MANGKUBUMI UPTD WILAYAH BARAT KOTA TASIKMALAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

CICIH SUMIARSIH

Abstract

Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan karena peneliti melihat kenyataan yang ada di lapangan bahwa masih ada beberapa guru yang belum mampu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dituntut dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Keadaan ini dapat dilihat sebagai temuan pada saat pelaksanaan tugas. Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah agar guru-guru pada SD Negeri Cibanjaran Kecamatan Mangkubumi UPTD Wilayah Barat Kota Tasikmalaya dapat menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan sejauh mana In house training dapat meningkatkan kemampuan guru sebagai pendekatan yang digunakan kepala sekolah dalam melakuakn supervisi. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan di SD Negeri Cibanjaran dengan jumlah guru kelas sebanyak 13 orang, sedangkan pelaksanaan penelitian tindakan ini terdiri dari dua siklus. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan In house training efektif sebagai pendekatan yang digunakan untuk menetapkan kriteria ketuntasan minimal karena guru semakin aktif dan tumbuhnya rasa tanggung jawab untuk menetapkan kriteria ketuntasan minimal pada setiap bidang studi yang diajarkan.Kata Kunci: Meningkatkan kemampuan, kriteria ketuntasan minimal, in house training.

Full Text:

PDF INDONESIA

References

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Naskah Akademik Tentang Standar Kepala sekolah Satuan Pendidikan, Direktorat Pendidikan, Jakarta.

Depdiknas (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta.

--------. (2008) Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala sekolah SD/SMP, Dirjen PMPTK, Jakarta.

--------. (2013), Panduan Teknis Penyusunan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Menengah, Jakarta.

--------. (2013) Pemendikbud No. 81 A tahun 2013, Jakarta

--------. (2013) Pemendikbud No. 65 tahun 2013, Jakarta

Fathurrohman Pupuh & Sutikno Sobry (2007) Strategi Belajar Mengajar, Bandung PT Rafika Aditama.

Gijselaers, W.H. 1996. “Connecting problem-based practices with educational theory.” Dalam Bringing problem-based learning to higher education: Theory and Practice (hal 13-21). San Francisco: Jossey-Bass.

https://www.google.com/search Surakarta 2 Nopember 2013 Kegiatan IHT

Ibrohim (2011) Makalah Program Induksi Guru Pemula, FMIPA Universitas Malang

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badn Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementrian Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013), Bahan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Yogyakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah (2013) Panduan Teknis Pembelajaran Pendekatan Saintifik di Sekolah Menengah, Jakarta.

Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.

Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.

Surono (2007) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah, Semarang

Tim Sertifikasi Unesa. 2010. Modul Pembelajaran Inovatif. Surabaya: PLPG Unesa.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.