Abstract
Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh gambaran mengenai rendahnya kemampuan berfikir kritis siswa yang dilihat dari hasil analisis butir soal yang dianggap sukar khususnya mata pelajaran ekonomi menunjukan bahwa jumlah siswa yang mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 23 orang atau 38,33% sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 37 orang atau 61,66%. Perolehan nilai tersebut merupakan implikasi dari perilaku siswa pada saat proses pembelajaran. Para siswa gelisah, mengantuk, apatis, tidak bertanya meskipun guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan sebagian besar tidak bisa menjawab pertanyaan mengenai isi materi yang baru disampaikan. Pada saat evaluasi kebanyakan siswa tidak mampu menjawab soal yang menuntut berfikir kritis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yang merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode ini digunakan dengan cara menguji kemampuan berfikir kritis siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Untuk melihat pengaruh peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi, siswa diberikan perlakuan berupa pretests dan posttest. Adapun desain eksperimennya adalah Nonequevalent Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada pengukuran awal (pretest) dengan pengukuran akhir (posttest) sebesar 31,333 pada kelas eksperimen yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Nilai rata-rata kelas kontrol sedikit lebih rendah dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen, perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 1,000 (72.67-71,67) dan perbedaan berkisar antara -5,581 sampai -7,581 terlihat pada lower dan upper. Terlihat bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen dan kontrol pada pengujian posttest sebesar 0,762 disini membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran ekonomi dengan uji t. Karena nilai probabilitasnya lebih kecil P value 0,762 < 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata nilai posttest eksperimen dengan rata-rata nilai posttest kontrol. Peneliti memberikan saran kepada guru yang akan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD perlu pemahaman konsep dan keterampilan menggunakan model danĀ metode secara lebih komprehensif Kata Kunci: Model pembelajaran dan Berpikir kritis
References
Azwar, A. 2002. Pengantar Epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Vianata, Haning. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa. ISSN : 2252-6641, Vol.1, No. 1 http://journal.unnes.ac.id (diakses tanggal 10 Maret 2018)
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Haditono, Siti Rahayu. 2006. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada Press.
Sugiyanto. 2009. Model-model pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.