KOMODITAS POTENSIAL TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

Agus Yuniawan Isyanto, Sudrajat Sudrajat, Muhamad Nurdin Yusuf, Ane Novianty, Beniidzar M. Andrie, Wulan Priantika, Nurlina Harli, Saepul Aziz

Abstract


Identification of potential commodities needs to be done in the context of the economic development of a region. This research was carried out with the aim of identifying potential commodities of secondary crops in Blora District, Central Java Province. Data analysis was carried out using the Location Quotient (LQ) method. The results showed that corn was a base commodity for Randublatung, Kradenan, Sambong, Jiken, Bogorejo, Jepon, Banjarejo, and Tunjungan Subdistricts and Blora City. Soybean is a base commodity for Jati, Kedungtuban, Japah and Kunduran Subdistricts. Peanuts are the base commodity for Kedungtuban, Cepu, Japah and Todanan Subdistricts. Mung beans are a basic commodity for Jati, Cepu, Sambong, Japah, Ngawen and Kunduran Subdistricts. Sweet potato is a base commodity for Kradenan, Sambong, Tunjungan and Ngawen Subdistricts, and Blora City. Cassava is a commodity base for the Kradenan, Sambong, Jiken, Banjarejo, Japah and Ngawen Districts

Keywords


Secondary crop, potential commodity, LQ

References


Amalia, F. 2012. Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone Bolango Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Jurnal Etikonomi 11(2): 196-207.

Ardhana, A. dan Qirom, M.A. 2017. Analisis Komoditas Unggulan di Wilayah Kesatuan

Arifien, M., Fafurida dan Noeken, V. 2012. Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertanian Tanaman Pangan Dalam Upaya Penaggulangan Masalah Kemiskinan. Jurnal Ekonomi Pembangunan 13(2): 288-302.

Astasari, C.P., Ibrahim, J.T. dan Harpowo. 2018. Analisis Location Quotient Komoditas Cabai di Kabupaten Kediri. Journal of Agricultural Socioeconomics and Business 01(02): 11-22.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. 2018a. Blora dalam Angka 2018. Blora.

_____. 2018b. Statistik Daerah Kabupaten Blora 2018. Blora.

Bafadal, A. 2014. Analisis Sektor Basis Pertanian Untuk Pengembangan Ekonomi Daerah. AGRIPLUS 24(02): 152-160.

Baransano, M.A., Putri, E.I.K., Achzani, N.A. dan Kolopaking, L. 2016. Peranan Sektor Unggulan sebagai Salah Satu Faktor dalam Mengurangi Ketimpangan Pembangunan Wilayah di Provinsi Papua Barat. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota (Journal of Regional and City Planning) 27(2): 119-136.

Basuki, B. dan Mujiraharjo, F.N. 2017. Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Sleman dengan Metode Shift Share dan Location Quotient. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri 15(1): 52-60.

Bendavid-Val, Avrom. 1991. Regional and Local Economics Analysis for Practitioners. New York: Greenwood Publishing Group, Inc.

Drianti, A. dan Ardiyanto. 2016. Analisis Location Quotient Subsektor Pertanian Unggulan Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Magrobis Journal 16(2): 38-47.

Emilia, Syaifuddin dan Nurjanah, R. 2014. Analisis Tipologi Pertumbuhan Sektor Ekonomi Basis dan Non Basis dalam Perekonomian Propinsi Jambi. Jurnal Paradigma Ekonomika 9(2): 1-8.

Harinta, Y.W., Basuki, JS. dan Sukaryani, S. 2018. Pemetaan dan Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan Sayuran di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 7(1): 37-45.

Hidayat, E., Sutandi, A. dan Tjahjono, B. 2014. Kajian Wilayah Pengembangan Industri Kecil Berbasis Komoditas Unggulan Pertanian di Kabupaten Majalengka. Majalah Ilmiah Globë 16(2): 101-108.

Jumiyanti, K.R. 2018. Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review 1(1): 29-43.

Kharisma, B. dan Hadiyanto, F. 2017. Penentuan Potensi Sektor Unggulan dan Potensial di Provinsi Maluku. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 19(1): 21-34.

Khasanah, N. 2018. Komoditas Tanaman Pangan dan Ternak Unggulan di Kabupaten Banyumas. Jurnal Pertanian Agros 20(2): 74-78.

Kurniawan, B. 2016. Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Jurnal Ekonomi Islam (Islamic Economics Journal) 4(1): 1-26.

Mahdalena, M., Simanjuntak, P. dan Nopeline, N. 2015. Analisis Sektor Basis dan Potensi Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nommensen VI(Januari 2015): 16-24.

Mangilaleng, E.J., Rotinsulu, D. dan Rompas, W. 2015. Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 15(4): 193-205.

Massiseng, A.N.A. dan Ummung, A. 2018. Analisis Sektor Unggulan Berdasarkan Potensi Wilayah di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Perikanan OCTOPUS 7(1): 709-717.

Munandar, T.A., Azhari, Musdholifah, A. dan Arsyad, L. 2017. Modified Agglomerative Clustering with Location Quotient for Identification of Regional Potential Sector. Journal of Theoretical and Applied Information Technology 95(5): 1191-1199.

Pengelolaan Hutan Lindung Model Hulu Sungai Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 14(2): 143-155.

Priana, W. 2016. Economic Growth Model Location Quotient (LQ) in East Java Province. JIEP 16(1): 29-37.

Rakhmad, H. 2013. Analisis Komoditas Unggulan Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture 2(1): 54-66.

Raqib, M. and Rofiuddin, M. 2018. Determination of Leading Sector Sukoharjo Regency: Location Quotient and Shift Share Esteban Marquillas Approach. International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) 2(2): 107-118.

Ridwan, M., Kasmi, M. dan Putri, A.R.S. 2018. Penentuan Komoditas Unggulan Perikanan Laut Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Data Statistik Tahun 2016. Jurnal IPTEKS PSP 5(10): 98-105.

Rizani, A. 2017. Analisis Potensi Ekonomi di Sektor dan Subsektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi Pembangunan 15(2): 137-156.

Sapriadi dan Hasbiullah. 2015. Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Kabupaten Bulukumba. Iqtisaduna 1(1): 71-86.

Sari, S.R. 2018. Kontribusi Sektor Pertanian dalam Struktur Ekonomi di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. AGRISEP 17(2): 175-186.

Sihombing, F.N. 2018. Identifikasi Pangan Unggulan di Kota Medan: Location Quotient dan Dynamic Location Quotient. Jurnal Pembangunan Perkotaan 6(2): 91-94.

Sihombing, F.N. 2018. Identifikasi Pangan Unggulan di Kota Medan: Location Quotient dan Dynamic Location Quotient. Jurnal Pembangunan Perkotaan 6(2): 91-94.

Soleh, A. dan Maryoni, H.S. 2017. Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Hubungannya dengan Kesempatan Kerja dan Investasi di Kabupaten Batanghari. Jurnal EKONOMI-Qu 7(1): 15-30.

Syafruddin, R.F., Sari, D.P. dan Kadir, M. 2018. Penentuan Komoditas Unggulan dan Struktur Komoditas Hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Berdasarkan Location Quotient (LQ) dan Klassen Typology (KT). Jurnal Galung Tropika 7(1): 22-32.

Wiratama, S., Diartho, H.C. dan Prianto, F.W. 2018. Analisis Pembangunan Wilayah Tertinggal di Provinsi Jawa Timur. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi V(1): 16-20.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/ma.v5i2.2399

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-7602739

Email: mimbaragribisnis@gmail.com

 

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis diindeks oleh: