RISIKO PRODUKSI DAN PEMASARAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI MANGGA: KELOMPOK MANA YANG PALING BERISIKO

Elly Rasmikayati, Lies Sulistyowati, Bobby Rachmat Saefudin

Abstract


Permintaan konsumen terhadap buah, khususnya mangga semakin besar, seiring dengan meningkatnya pendapatan dan kesadaran konsumen akan pentingnya mengkonsumsi buah sebagai salah satu penjaga kesehatan. Konsumen sekarang ini menghendaki mangga selalu tersedia di pasar disertai dengan kualitas yang terjaga prima. Untuk memenuhi tuntutan konsumen tersebut, petani tidak bisa berperilaku seadanya dalam menangani mangga, tetapi perlu lebih bersikap professional terutama dalam usahatani dan pemasaran mangganya. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskipsikan dan mengkaji dampak dari risiko produksi dan pemasaran terhadap pendapatan petani mangga serta mengidentifikasi kelompok mana yang paling berisiko. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Petani mangga di Kabupaten Cirebon dan Majalengka diambil sebanyak 240 orang dengan menggunakan teknik Multi Stage Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko produksi dan risiko pemasaran seperti risiko jumlah pohon, risiko biaya pupuk kandang, risiko biaya pestisida dan risiko harga jual mangga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani. Sementara itu, Terdapat perbedaan perilaku petani dalam produksi dan pemasaran mangganya jika petani dibagi kedalam tiga kelompok, berdasarkan jumlah pohon yang dikuasai, yaitu petani yang jumlah pohonnya terbatas, cukup dan banyak. Diantaranya perbedaan tersebut adalah dalam hal rata-rata harga jual mangga per kilogram. Fakta selanjutnya, petani yang jumlah pohonnya terbatas dibanding dengan petani dari kelompok lainnya, kurang berani mengambil risiko produksi, tetapi mereka lebih berani mengambil risiko pemasaran.

References


Anugrah, Iwan Setiadji. 2009. Mendudukkan Komoditas Mangga Sebagai Unggulan Daerah Dalam Suatu Kebijakan Sistem Agribisnis ; Upaya Menyatukan Dukungan Kelembagaan Bagi Eksistensi Petani. PSEK-Bogor.

Ditjen Hortikultura. 2008. Membangun Hortikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian. Jakarta.

Ellis, Frank. 2003. Peasant Economics (Petani Gurem: Rumah Tangga Usahatani danPembangunan Pertanian). Diterjemahkan oleh Adi Sutanto dkk. Bayu Media

Hartoyo, S.,T. Mizuno, dan S.S.M. Mugniesyah. 2004. Comparative Analysis Of Farm Management and Risk: Case Study in Two Upland Village,West Java. In: Hayashi, Y., S. Manuwoto dan S. Hartono (Eds). Sustainable Agriculture in Rural Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Natawidjaja et al., 2013. Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Petani Dalam Mengelola Usaha dan Menggunakan Teknologi. LPPM-Unpad, Bandung.

Natawidjaja, J.M.Latican. 2009. Lingking Mango Farmers to Dynamic Market Through Transparent margin partnership Model. Changing Agrifood Markets in Southeast Asia : Impact on Small-Scale Producers. SEARCA

Rodjak, Abdul. 2005. Manajemen Usahatani. Bandung : Pustaka Giratuna.

Sulistyowati, L. dan E. Rasmikayati. 2014. Determinant of Commercialization of Manggo Farmers In West Java. UNPAD




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/ma.v3i2.564

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 MIMBAR AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis



___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-7602739

Email: mimbaragribisnis@gmail.com

 

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis diindeks oleh: