ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA TERINTEGRASI DI KABUPATEN PANGANDARAN

Asep Nurdin Rosihan Anwar, II Sujai

Sari


Era keterbukaan informasi publik telah mengubah paradigma masyarakat yang membutuhkan lebih banyak informasi mengenai program yang dijalankan oleh suatu pemerintahan di semua tingkat. Begitu pula dengan Desa yang saat ini mengalami transformasi menjadi lebih dinamis dan berkemajuan. Perkembangan teknologi informasi juga telah memberikan ruang perubahan bagi Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pelayanan yang berbasis teknologi informasi. Hal ini juga merupakan kewajiban Pemerintah Desa dalam membangun dan membangun sistem informasi setelah adanya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 pasal 86 ayat (4) menyatakan Sistem Informasi Desa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa, dan Pembangunan Kawasan Perdesaan. Begitu pula di wilayah Kabupaten Pangandaran sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) telah mengimplementasikan Sistem Informasi Desa (SID) di beberapa desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan dari data sistem informasi desa yang telah dihimpun, yakni terdapat 42 (empat puluh dua) desa yang telah mempunyai sistem informasi desa dari 93 (sembilan puluh empat) desa yang ada di Kabupaten Pangandaran. Artinya hanya 44,68% (persen) desa yang telah mempunyai sistem informasi desa yang terintegrasi. Sistem informasi desa yang dimiliki desa-desa tersebut terdiri dari website pemerintahan desa dengan domain .id ataupun adapula yang hanya masih berupa web-blog. Sehingga dapat dikatakan implementasi sistem informasi desa di Kabupaten Pangandaran belum optimal

Kata Kunci


Sistem, Informasi, Desa. Kabupaten Pangandaran

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Astuti, Puspita. D. 2011. Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek Jati Farma Arjosari. Jurnal Speed.3.(4).34-39.

Hartono (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika, 59-7.

Hidayatulloh, Syarif dan Mulyadi, Cisde. 2015. Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Desa Candigatak Berbasis Web. Jurnal IT CIDA.1.(1).42-55.

Kominfo.2017. Survey Penggunaan TIK 2017.Jakarta: Kominfo RI.

Lukman, S, 1999. Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Press.

Mulyani, Widiana dan Purnama, B.E. 2015. Pembangunan Sistem Informasi Data Balita pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Jurnal Speed.7.(2).15-19.

Nandari, B.A dan Sukadi. 2014. Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor. IJNS.3.(3).43-47.

Nursetiawan, I., & Garis, R. R. (2018). Analisis Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Dari Sektor Pariwisata. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(3), 151-162.

Priyanti, Dwi dan Iriani, Siska. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.2.(4).55-61.

Sulistyowati, Fadjarini dan Dibyorin Mc. Canra R. 2013. Partisipasi Warga terhadap Sistem Informasi Desa. Jurnal Komunikasi ASPIKOM.2.(1).579-597.

Susanto, Azhar (2002). Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya. Lingga Jaya, Bandung.

Sutanta, Edhi dan Ashari, Ahmad. 2012. Pemanfaatan Database Kependudukan Terdistribusi pada Ragam Aplikasi Sistem Informasi di Pemerintah Kabupaten/Kota. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA.2.(1).11-20.

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/moderat.v6i4.4550

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.