TINJAUAN AGROINDUSTRI OLAHAN AREN DI PROVINSI RIAU (Kasus Kabupaten Rokan Hulu Dan Kabupaten Kuantan Singingi)

Evy Maharani, Susy Edwina, Yeni Kusumawaty

Abstract


Tanaman aren pada umumnya belum dibudidayakan namun telah lama diusahakan oleh masyarakat di Provinsi Riau. Seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan mulai nira yang dapat diolah menjadi gula; batangnya dapat diolah menjadi tepung aren; buah yang belum matang diolah menjadi kolang-kaling; daun diolah menjadi atap dan lidinya dapat dibuat menjadi sapu, serta ijuknya dapat diolah menjadi kerajinan.Tanaman perkebunan seperti aren sampai saat ini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Salah satu sentra produksi aren di Provinsi Riau adalah Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi. Sebagai kabupaten sentra produksi aren di Provinsi Riau produksi yang dihasilkan agroindustri aren adalah gula aren, gula semut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agroindustri olahan aren di Provinsi Riau dilihat dari karakteristik pengrajin agroindustri olahan aren, pendapatain usaha agroindustri dan permasalahan pengrajin agroindustri. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi sebagai sentra produksi aren di Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pengrajin agroindustri olahan aren adalah pengrajin yang berumur produktif dan non produktif dengan kisaran 25 tahun – 75 tahun dengan pengalaman usaha >10 tahun. Pendapatan pengrajin dari agroindustri gula aren rata-rata > Rp 500.000 dengan efisiensi >1 artinya agroindustri gula aren layak diusahakan. Begitu juga dengan agroindustri gula semut dengan pendapatan rata-rata perbulannya > Rp 1.000.000 dengan efisiensi >1, artinya usaha agroindustri gula semut layak untuk diusahakan.

Full Text:

PDF

References


Disbun Provinsi Riau, 2019. Renstra Disbun Pemerintah Provinsi Riau https://www.google.com/search?q=luas+tanaman+aren+di+provinsi+riau&oq=&aqs=chrome.0.69i59i450l8.865274020j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Kementeri Pertanian Republik Indonesia. 2013. Pedoman Budidaya Aren(Arenga Pinnata Merr) Yang Baik. Menteri Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Laukoun M, Margaretha Pattiasina, Weldemina B. Parera. Profil Petani Dan Kelayakan Usahatani Gula Aren Di Negeri Tuhaha Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol. 8 (1), 10-17.

Malik, A. dan Nainggolan, S. 2007. Analisis Nilai Tambah Berbagai Jenis Ikan pada Agroindustri Kerupuk Ikan Alamiah di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dosen BKS-PTN Barat Bidang Ilmu Pertanian, Pekanbaru, Juli 2007.

Maharani, E., Susy Edwina dan Yeni Kusumawaty. 2009. Strategi Pengembangan Agroindustri Aren di

Kabupaten Rokan Hulu. Laporan Penelitian Unggulan Lokal Universitas Riau.

Maharani, Evy. 2017. Keragaan Karakteristik Pengrajin dan Agroindustri Gula Aren di Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal UNES Journal of Agricultural Scienties Vol.1 (1): 74-87.

Rochaeni, Siti. 2014.Pembangunan Pertanian Indonesia. Penerbit Graha Ilmu.

Supriyanto, Nurdayanti, dan Ahadayanti, N. 2016. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Peternak Terhadap Pengobatan Dan Pencegahan Nematodiasis Pada Kambing. Jurnal Triton, 7(1): 61–76.

Whardani, H. ., Mardiningsih, D., & Satmoko, S. 2018. Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Keterampilan Petani Padi Di Kelompok Tani Sidomakmur I Di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 25(1), 81–90.

Wonkar, Novita, Dumais J, Katiandagho T. 2017. Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Aren di Desa Tondei 1. Jurnal Agro Sosio Ekononsrat. 13 (3 A): 215-226.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

_______________________________________________________

Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Jl. RE Martadinata No. 150 46274

Telepon: (0265) 7602739

Email: prosemnas@unigal.ac.id

 

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis is licensed under a Creative Commons Atribution ShareAlike 4.0 Internasional License