Eksistensi dan Kinerja Legislatif dari Unsur Perwakilan Wilayah Adat Dalam Perspektif Demokrasi Deliberatif di Papua
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Awi, S.I.M.I. (2012). Para-Para Adat Sebagai Lembaga Peradilan Adat Pada Masyarakat Hukum Adat Port Numbay Di Kota Jayapura, Jurnal Hukum Universitas Udayana, Vol. 2 (1): 1-9
Faedlulloh, D.et.al (2017) Menggagas Ruang Publik Berbasis Demokrasi Deliberatif: Studi Dinamika Pengelolaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Utara. Jurnal Spirit Publik, Vol. 12 (2): 43-60.
Fishkin, J.S. (2009). When The People Speak Demokracy Deliberative and Public Consultation. Oxford, New York: Oxford University Press.
Hadikusuma, H.(1986). Antropologi Hukum Indonesia. Bandung: Alumni
Haliim, W. (2016). Demokrasi Deliberatif Indonesia: Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Membentuk Demokrasi Dan Hukum Yang Responsif. Malang: Universitas Brawijaya
Hardiman, E.B. (2009). Demokrasi Deliberatif: Menimbang ‘Negara Hukum’ dan ‘Ruang Publik’ dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius
Hiariej, E. (2015). Menginterogasi Gagasan Demokrasi Deliberatif. Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma, Vol 11 (1).
Hukumonline (2018, November 17). Keanggotaan DPR Papua Dipersoalkan ke MK. Rely on https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5469afdfb1352/keanggotaan-dpr-papua-dipersoalkan-ke-mk
Kawattimur (2018, November 13). Hanura Tuding 14 Kursi Otsus di Parlemen Papua Ilegal. Rely on http://kawattimur.com/2017/12/13/hanura-tuding-14-kursi-otsus-di-parlemen-papua-ilegal/
Koreri (2017, December 15). SK Pelantikan 14 Kursi Otsus telah Kadaluwarsa. Rely on https://koreri.com/2017/12/15/sk-pelantikan-14-kursi-otsus-sudah-kadaluwarsa/
Mahi, R. (2016). Indonesian Decentralization: Evaluation, Recent Movement And Future Perspectives, Journal of Indonesian Economy And Business, Vol. 31 (1): 119–133
Moniaga, S. (1999). Pengantar, Menggugat Posisi Masyarakat Adat terhadap Negara, Prosiding Sarasehan Masyarakat Adat Nusantara, Jakarta 15-16 Maret 1999.
Muhajir, N. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhammad, B. (2002). Asas-Asas Hukum Adat: Suatu Pengantar. Jakarta: Pradnya Paramita.
Muzaqqi, F. (2013). Diskursus Demokrasi Deliberatif Di Indonesia, Jurnal Review Politik Vol. 03 (01): 123-129
Nasution, I.K. (2016) The Challengeof Decentralization in Indonesia: Symmetrical and Asymmetrical Debate, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 6 (9): 691-697.
Ronsumbre, N. (2019). Sistem Noken Papua: Manifestasi Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, Jurnal Sosial Politik, Vol 5 (2): 261-276
Ronsumbre, N. & Benny, M. (2019). Keberadaan Perwakilan Wilayah Adat di Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Dalam Perspektif Kontrak Sosial dan Dalam Perspektif Representasi di Provinsi Papua, Jurnal Responsive. Vol 1 (2): No 67-74
Shakour, N. (2014). Qualitative Research: Incredulity toward Metanarrativeness, Journal of Education and Human Development, Vol.3 (2): 671-680
Sugandi, Y. (2008). Analisis Konflik dan Rekomendasi Kebijakan Mengenai Papua, Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung (FES)
Ter Haar. B. (1994). Beginselenen Stelsel van het Adatrecht (terjemahan). Jakarta: Prady Paramita.
Yarman, et.al (2013).Implikasi Kearifan Lokal Bagi Pengelolaan Taman Nasional Wasur. Jurnal Media, Vol. 18 (3):112–119.
DOI: http://dx.doi.org/10.25157/moderat.v6i1.3273
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.