EFEKTIVITAS BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN PISANG TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN RESPON PETANI DI KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR, SULAWESI SELATAN

Abstract

Dengan makin terbukanya peluang ekspor buah pisang ke mancanegara, pengembangan pisang di Indonesia perlu ditingkatkan. Pada tahun 2020 produksi pisang nasional mencapai 8,18 juta ton. Sulawesi Selatan merupakansalah satu daerah penghasil pisang di Indonesia. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa luas panen pisang di Sulawesi Selatan mencapai 455.656 ha dengan total produksi 146. 539 ton. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bimbingan teknis budidaya dan pengolahan pisang terhadap peningkatan pengetahuan dan respon petani di kabupaten gowa dan takalar, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data dengan kuisiioner tertutup menggunakan kuesioner pretest dan posttest yang terdiri dari karakterirtik responden (pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lahan tanam), variabel pengetahuan dan sikap respon petani. Jumlah responden yang diamati berjumlah 30 orang di Kab Gowa dan 30 di Kab. Takalar. Pengambilan data. Data dianalisis menggunakan analis deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa respoden yang mengikuti bimtek umumnya berpendidikan SMA, usia dominan 40-60, berjenis kelamin laki-laki dan menanam pisang di lahan kebun. Peningkatan pengetahuan petaniKab.Gowa dan Kab. Takalar adalah sebelum bimtek sebesar 5,5 dan 5,1, sedangkan dan pada akhir bimtek sebesar 7,5 di Kab Gowa dan 7,3 di Kab. Takalar. atau terjadi peningkatan sebesar 35% dan 37% setelah bimtek.Sebagian besar 61,16% petani di Kab. Gowa dan 62,42% petani di Kab. Takalar memiliki respons yang tinggi terhadap teknologi budidaya dan pengolahan pisang, memiliki respons sangat tinggi 25,21% petani di Kab Gowadan 20,37% di Kab. Takalar.