Sari
Metode quantum learning sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA (Sains), yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Penelitian ini dibatasi pada pemecahan masalah dari beberapa segi yaitu kondisi psikologis siswa, kondisi sosial siswa, dan kondisi akademis siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa asing sering dikenal Classroom Action Research (CAR) dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain putaran spiral, menggunakan III siklus pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya bagi siswa IV Sekolah Dasar dengan menggunakan metode Quantum Learning. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Kedungwaru Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 17 siswa Laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Learning berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran, karena pengalaman dan percobaan langsung siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar. Pada siklus I hasil belajar yang diperoleh adalah 57,22. Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran belum optimal dan kegiatan siswa juga belum maksimal. Siswa belum terkondisikan dengan baik, sehingga masih banyak siswa yang membuat ramai dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus ke II hasil yang diperoleh adalah 69,63, Hal ini terlihat pada proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa sudah mengalami peningkatan dan siklus yang ke III memperoleh nilai 80,55. Pada siklus III kegiatan guru dan siswa sudah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Learning secara maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh juga maksimal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Learning mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik sesuai dengan indikator keberhasilan.
Referensi
Anonim. 1993. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: FIP IKIP Semarang.
----------. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
----------. 2002. Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Pengujian Berbasis Kompetensi. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
----------2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
----------, et all. 2004. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
----------1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek REVISI IV. Jakarta: Rineka Cipta.
Djazuli, Ahmad, et all. 1994. Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar Dep P dan K, Dirjen pendidikan dasar dan menengah, Jakarta: dinas P dan K.
De Porter,Bobbi dan Mike Hernachi. terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2000. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Fakultas Bahasa dan Seni. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Kasbolah, Kasihani . 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud. Jakarta.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universita Gajah Mada.
Kemala, Rosa. 2006. Buku Paket Jelajah IPA Untuk Kelas IV SD. Jakarta: Yudistira.