NILAI-NILAI FILOSOFIS TRADISI AMONG-AMONG DESA PURWADADI KABUPATEN CIAMIS

Ajeng Febya Anindita Hartanto, Yeni Wijayanti, Egi Nurholis

Sari


Tradisi among-among adalah alkulturasi tradisi Jawa yang telah berkembang dan dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Purwadadi. Tradisi among-among adalah salah satu syukuran sederhana kepada Allah SWT. Metode penelitian yang digunakan yakni metode sejarah (historis). Adapun langkah-langkah penelitian sejarah tersebut meliputi: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: studi literatur, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi among-among merupakan tradisi Jawa yang berakulturasi ke Desa Purwadadi, karena letaknya berbatasan dengan daerah Jawa Tengah. Tujuan adanya among-among yakni bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang di berikan. Biasanya among-among dilaksanakan pada siang atau sore hari. Makanan dan peralatan yang mengandung makna simbolik among-among yakni: nasi putih, bubur merah dan putih, urab (sayuran yang direbus), telur rebus, tampah, air dalam wadah yang diberi daun dadap, dan jajanan pasar. Nilai filosofis didalam tradisi among-among yakni nilai religi, nilai sosial, dan nilai pendidikan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buku:

Asmuni, Yusran. (1997). Dirasah Islamiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bakhtiar, Amsal. (2005). Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gottschalk, Louis. (1975). Mengerti Sejarah (Pengantar Metode Sejarah), Terjemahan. Nugroho Notosutanto. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hamid, Abd Rahman dan Majdid, Muhammad saleh. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Herdiani, Een. (2016). Metode Sejarah dalam Penelitian Tari. Jurnal Seni Makalangan Bandung.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press.

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Moelong, L.J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Munawaroh, Laelatul. (2015). Makna Tradisi Among-Among Bagi Masyarakat Desa Alasmalang Kemrajen Banyumas. Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nasution, Muhamad Syukri. (2015). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rajawali Press.

Peursen, Van. (1976). Strategi Kebudayaan. Jakarta: Kanisus.

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sjamsuddin, Helius. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Utomo, H. (2005). Resep Ekslusif Jajanan Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Artikel dalam Jurnal:

Hidayatuloh, Sarip. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat Ngikis Di Situs Karangkamulyan Kabupaten Ciamis. Jurnal Patanjala. Vol. 11. (1). Hal 99.

Nugroho, Muhammad Aji. (2016). Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural; Sebuah Upaya Membangun Pemahaman Keberagamaan Inklusif pada Umat Muslim dalam Mudarrisa Jurnal Kajian Pendidikan Islam. UIN Walisongo Semarang. Vol. 8. No. 1. Hal 33.

Ratih, Dewi. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Misalign Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. ISTORIA. (1). Hlm. 49-50.

Wijayanti, Yeni & Ai Wulan. (2014). Tradisi Nyepuh Di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak. Vol II. (1). ISSN: 2355-5726. Hal (192).

Yatiman. dkk. 2018. Nilai Kerukunan Dan Kekeluargaan Etnis Jawa Dalam Tradisi Among-Among. Jurnal Professional Fis Unived. Vol. V. (1). Hal 32-33.

Laporan Penelitian:

Juliana. (2018). Prespektif Masyarakat Jawa Terhadap Tradisi Among-Among (Studi Kasus Syukuran Di Nagori Bah Biak Kecamatan Sidamanik). Sumatera: Skripsi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Jazilaturrohmah. (2018). Makna Filosofi Tradisi Among-among Di Dusun Talang Renah Kecamatan Tebo Ilir. Jambi: Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin.

Widyastuti. (2011). Tradisi Langkahan Dalam Prespektif Hukum Islam. Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Wawancara

Emen. 85 Tahun. Sesepuh. Wawancara tanggal 20 Maret 2021.

Holil. 73 Tahun. Pemimpin Do’a Tradisi Among-Among Wawancara tanggal 20 Maret 2021.

Minarsih. 46 Tahun. Guru SMP dan Masyarakat Dusun Ciawitali yang Masih Menjalankan Among-Among. Wawancara tanggal 19 Februari 2021.

Mintarsih, Cicih. 46 Tahun. Sekretaris Desa Purwadadi dan Masyarakat Dusun Tangkeban yang Masih Menjalankan Among-Among. Wawancara tanggal 19 Februari 2021.

Murdiati. 65. Sesepuh dan Pemimpin Do’a Tradisi Among-Among. Wawancara tanggal 19 Februari 2021.

Nerah. 83 Tahun. Paraji. Wawancara tanggal 20 Maret 2021.

Sarkosih. 70 Tahun. Tokoh Masyarakat. Wawancara tanggal19 Maret 2021.

Sidik, Yusuf. 67 Tahun. Pemimpin Do’a Tradisi Among-Among. Wawancara tanggal 19 Maret 2021.

Sutendi, Elon. 52 Tahun. Kepala Desa Purwadadi. Wawancara tanggal 19 Februari 2021.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i1.6673

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.