KESIAPAN KOTA YOGYAKARTA DALAM PEMBANGUNAN TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN

Andika Alam Nugraha, Eko Priyo Purnomo, Aulia Nur Kasiwi

Sari


Transportasi berkelanjutan menjadi suatu gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan-permaslahan yang ada di kota-kota besar. Akan tetapi dalam pelaksanaanya dan pembangunaanya tidak semua aspek dalam transportasi dapat terwujud. Oleh karena itu untuk melihat kesiapan kota yogyakarta dalam pembangunan transportasi yang berkelanjutan dapat diukur menggunkan konsep dari brotodewo. Konsep tersebut melihat transportasi dari 3 aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Aspek-aspek tersebut dianggap cocok untuk mengukur kesiap kota yogyakarta. Hasilnya menunjukan bahwa 2 indikator dari aspek ekonomi dapat terpenuhi dan mendukung transportasi yang berkelanjutan. Sedangkan 3 aspek sosial hanya 1 yang terpenuhi dan aspek lingkungan dari 2 indikator hanya 1 yang terpenuhi.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andriani, D. M., & Yuliastuti, N. (2013). Penilaian Sistem Transportasi yang Mengarah Pada Green Transportasi di Kota Surakarta. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 9(2), 183. https://doi.org/10.14710/pwk.v9i2.6535

Apriyanto, H., Eriyatno, E., Rustiadi, E., & Mawardi, I. (2015). STATUS BERKELANJUTAN KOTA TANGERANG SELATAN-BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (Sustainable Status of South Tangerang City-Banten Using Key Performance Indicators). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(2), 260. https://doi.org/10.22146/jml.18750

Brotodewo, N. (2010). PENILAIAN INDIKATOR TRANSPORTASI BERKELANJUTAN PADA KAWASAN METROPOLITAN DI INDONESIA. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 21(3), 18.

Ervianto, W. I. (2018). KAJIAN TENTANG KOTA BERKELANJUTAN DI INDONESIA (STUDI KASUS KOTA YOGYAKARTA). Jurnal Media Teknik Sipil, 16(1), 60.

Hidayati, I. Y., & Febriharjati, S. (2016). PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA SEMARANG. 10(1), 15.

Idris, Z. H. (2012). PENGELOLAAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN SEBUAH INVESTASI MASA DEPAN. 6.

iswirnarno, C. (2019, Juli 10). Tingkat kemiskinan di yogyakarta masih tinggi. jogja.suara.com. Diambil dari jogja.suara.com/read/2019/07/10/214157/tingkat-kemiskinan-di-yogyakarta-masih-tinggi

Jaya, A. (2004). (Sustainable Development). 11.

Jenks, M., & Burgess, R. (2003). Compact cities: Sustainable urban forms for developing countries.

Lawalata, G. M. (2013). PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN JALAN BERKELANJUTAN. 13(2).

Oktavian Prakoso, L. (2019, Juni 24). Yogyakarta kota sampah? kompasmania.com. Diambil dari kompasmania.com/luckyoktavianp/5d104d1d097f3614c63bed72/yogyakarta-kota-sampah?page=all

Purnomo, E. P. (2016). Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Agung Perdana Dalam Mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan. Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik. 3.

Rahadian, A. H. (2016). STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. (01), 11.

Suparmanta, S. (2019). Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Yang Terjadi Pada Anak-Anak studi kasus: Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Transportasi Darat, 20(2), 107. https://doi.org/10.25104/jptd.v20i2.957

Tamin, O. Z. (2007). MENUJU TERCIPTANYA SISTEM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA. 7(2), 18.

wilujeng karisma. (2019, Maret 13). Transportasi publik, solusi kemacetan yogyakarta. pikiran-rakyat.com/nasional/pr010308002/transportasi-solusi-kemacetan-yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/dinamika.v7i1.3174

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

DINAMIKA

Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Galuh

email: dinamika@unigal.ac.id

ISSN: 2356-2269
eISSN
: 2614-2945

Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara © 2023 by Program Studi Administrasi Publik, FISIP - Universitas Galuh is licensed under CC BY-NC-SA 4.0

Created by Admin