IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-d SMPN 6 Subang)

Edi Badrisyeh

Abstract

Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang untuk membantu siswa belajar memecahkan suatu masalah. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya 3 tujuan yaitu: a. hasil belajar Akademik, meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial,pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk menciptakan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.; b. penerimaan terhadap perbedaan individu, efek penting yang kedua dari pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantungan satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain, c. pengembangan ketrampilan social, untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerjasama dan kolaborasi, ketrampilan ini sangat penting untuk dimiliki dalam masyarakat dimana banyak aktifitas sebagian besar dilaksanakan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dalam masyarakat dengan budaya yang saling beragam. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-d, dengan data hasil pembelajaran sebagai berikut: Pada siklus II terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menguasai materi sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian hasil rata-rata kelas siklus II yaitu (79,83) antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar (5,39) dan prosentase ketuntasan belajar klasikal II yaitu (94,4 %) antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar (5,55 %). Hal ini berarti bahwa dalam siklus II ini sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa: a. Penggunaan model kooperatif learning pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini disebabkan karena adanya keaktifan siswa baik aktif bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya. b. Pelaksanan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif learning dengan pokok bahasa kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya maupun mengemukakan pendapatnya.

Full Text:

Download PDF

References

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahlan. 1990. Model-model Mengajar (beberapa Alternatif Interaksi Belajar Mengajar). Bandung: CV. Diponegoro.

Etin Solihatin, dkk. 2005. Model Cooperative Learning. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamzah. 2007. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan aktif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 2006. Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: PT.Gramedia

Maman Rachman. 2006. Pendidikan Kewraganegaraan Kelas VIII. Semarang : PT. Bengawan Ilmu.

Masnur Muslich. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Muhammad, Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

--------. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.